Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langganan Banjir, Kawasan Pejaten Timur Akan Dibebaskan untuk Turap

Kompas.com - 03/05/2019, 15:33 WIB
Walda Marison,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bidang lahan di kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, yang menjadi langganan banjir akan dibebaskan untuk pembangunan turap.

Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali seusai sidak di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019). 

"Jadi prosesnya pertama pembebasan. Di Pejaten Timur saat ini sedang proses (pembebasan lahan), ada beberapa bidang yang akan dibebaskan tahun ini. Setelah (lahan) dibebaskan, baru kita bicara soal penurapan," ujar Marullah. 

Baca juga: Diterjang Banjir, Permukiman RW 008 Pejaten Timur Becek Dipenuhi Lumpur

Ia mengatakan, beberapa bidang lahan sudah masuk tahap pembayaran dan proses negosiasi harga hingga kelengkapan surat tanah.

Meski demikian, Marullah tidak merinci lahan mana saja yang telah dibebaskan. 

Pihaknya mengakui menemui beberapa kendala dalam membebaskan lahan untuk pembangunan turap.

"Ada yang sudah tahap bayar, masih dalam tahap pembuatan peta bidang, ada yang masih tahap inventarisasi, masih ada banyak jenjangnya. Saya mendapat data dari teman-teman masih dalam seperti itu," katanya. 

Baca juga: Banjir Jakarta, Camat Pastikan Warga Pejaten Timur Dapat Tempat Pengungsian

"Jadi kasus-kasusnya banyak sekali dan dinamis sekali," ujar Marullah. 

Menurut dia, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan mendampingi Pemkot Jakarta Selatan untuk proses pembebasan lahan. 

Setelah selesai, proses pembangunan turap segera dilakukan.

Baca juga: Sejak Banjir 1996, Warga Pejaten Timur Mengaku Tak Diberi Tempat Mengungsi

Dengan demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan pembangunan turap dimulai. 

Pembangunan turap dilakukan lantaran kawasan tersebut sering terendam banjir ketika Kali Ciliwung meluap akibat kiriman dari Katulampa, Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com