Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kali Sunter Mendadak Berubah Warna

Kompas.com - 04/05/2019, 06:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran Kali Sunter di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, tiba-tiba berubah warna menjadi biru pekat pada Kamis (2/5/2019) lalu.

Video yang menggambarkan peristiwa itu tersebar luas di dunia maya lewat akun Instagram @jakarta.terkini.

Mahfud, petugas UPK Badan Air yang berjaga di lokasi, membenarkan kejadian tersebut.

"Tiba-tiba langsung biru semua, saya lagi ngangkat sampah di sini sama teman-teman semua dan langsung saya videoin," kata Mahfud, Jumat (3/5/2019).

Mahfud menuturkan, air yang berwarna pekat itu menimbulkan bau thinner yang menyengat. Namun, air itu tidak menyebabkan ikan-ikan kecil yang hidup di Kali Sunter mati.

Mahfud mengatakan, cairan warna biru pekat itu datang dari saluran air yang terhubung dengan Kali Sunter. Cairan itu mengalir selama 90 menit.

"Mengalirnya dari jam setengah 11 sampai jam 1 siang, dari sumber sudah enggak ada tapi airnya ngalir terus sampai jam setengah 2 malam baru jernih," kata Mahfud lagi.

Memurut Mahfud, perubahan warna air di sana sudah berulang kali terjadi sejak 2014 silam. Warna yang muncul pun berubah-ubah.

"Itu kejadiannya sudah lama, sudah terus menerus. Biasanya bisa dua minggu sekali, seminggu sekali, ganti warna, warna merah, putih, kuning, macam-macam," kata Mahfud.

Namun, Mahfud menyebut perubahan warna air pada Kamis kemarin, berbeda dengan kejadian sebelum-sebelumnya. Sebab, warna air yang berubah kemarin tampak lebih pekat.

Jumat kemarin, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah melakukan verifikasi lapangan dan mengambil sampel air.

Dugaan sementara, perubahan warna air disebabkan pencemaran dari usaha pengecatan.

"Kalau dilihat dari karakteristiknya secara visual sih sepertinya bukan laundry, dugaan saya dari proses painting," kata Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Dinas LH DKI Jakarta Rusliyanto.

Namun, dalam verifikasi lapangan kemarin, petugas belum bisa menemukan sumber limbah yang menyebabkan air berubah warna.

Oleh karena itu, Dinas LH DKI akan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air untuk melacak jaringan saluran air guna menemulan sumber limbah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com