Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Fahri Hamzah dan Pengakuan Ratna Sarumpaet Alami Depresi...

Kompas.com - 08/05/2019, 08:20 WIB
Walda Marison,
Dian Maharani

Tim Redaksi

Alih alih meminta dukungan, Ratna malah mengaku berbohong menjadi korban penganiayaan. Wajah lebam yang dimilikinya saat itu bukan karena dianiaya, melainkan operasi sedot lemak di wajah.

Ratna pun meminta maaf karena telah membohongi Fahri. Fahri mengaku menerima permintaan maaf tersebut.

"Begitu beliau menyatakan minta maaf ya sudah selesai, sudah selesai berarti persoalannya. Saya menanggapi sudah selesai dan tidak ikuti lagi," katanya.

Baca juga: Kumpul dengan Aktivis, Fahri Hamzah Akui Kecam Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Kesaksian lain datang dari saksi fakta Nur Cahaya Nainggolan. Staf Ratna Sarumpaet ini baru tau jika Ratna menjadi korban pemukulan ketika baru pulang dari Bandung.

Belakangan Ratna mengaku tidak dari Bandung melainkan habis jalani operasi sedot lemak wajah di Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat.

Saat itu Ratna yang baru datang di rumah dengan wajah dalam keadaan memar memberitahu jika dirinya habis dipukuli orang tidak dikenal di Bandung.

Namun Ratna meminta pegawainya, salah satunya Nur Cahaya untuk tidak menyebarluaskan berita tersebut.

“Saya tanya wajah kakak kenapa? Dijawab dipukul, tetapi sudah-sudah tak usah diperpanjang, tetapi saya pikir kalau dipukuli duh bahaya. Jadi saya coba ambil foto diam-diam tanpa sepengetahuan kakak, mana tahu ada orang ke sini saya (bisa) melapor ke polisi," katanya di muka sidang.

Baca juga: Staf Diam-diam Foto Wajah Lebam Ratna untuk Lapor Polisi

Nur sama sekali tidak memiliki firasat bahwa Ratna berbohong. Dia baru mengetahui semua kebohongan Ratna ketika aktivis HAM tersebut menggelar konferensi pers di rumahnya pada 3 Oktober 2019.

Dalam konferensi pers, Ratna mengaku bahwa wajah lebamnya bukan disebabkan penganiayaan, melainkan karena menjalani operasi sedot lemak.

"Setelah konpers, beliau tak mau keluar kamar, tetapi terus saya semangati. Walau kakak sudah bohong, tetapi sudah mengakuinya, enggak semua orang bisa seperti kakak. Kakak sudah nangis, jadi saya enggak tega lagi nanya-nanya," katanya.

Ratna mengaku depresi

Namun, jauh sebelum Ratna melakukan kebohonganya, Nur memang sudah melihat ada perbedaan dari diri Ratna. Nur mengatakan, Ratna kerap membeli obat antidepresan karena kerap merasa depresi.

"Saya tahu nota belanjanya, bon-bon beliau ada ke dokter-dokter, dia rutin membeli obat antidepresan atas resep dokter Pidi (dokter kejiwaan)," jelasnya.

 Baca juga: Ratna Sarumpaet Mengaku Konsumsi Antidepresan Setelah Aksi 212 Tahun 2016

Menurut Nur, Ratna selalu terlihat stres karena memikirkan sesuatu. Emosinya pun labil dan sesekali berkata ingin bunuh diri. Kondisi itu sudah terjadi jauh sebelum Ratna melakukan oeprasi plastik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com