Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar untuk Pejalan Kaki di Tanah Abang Kini Jadi Lahan Parkir, Tarifnya Rp 10.000

Kompas.com - 19/05/2019, 14:53 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah trotoar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat dialih fungsikan sebagai lahan parkir sepeda motor oleh warga.

Pengalih fungsian itu dilakukan mengingat padatnya kendaraan yang datang ke lokasi Tanah Abang untuk berbelanja jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Minggu (13/5/2019), di lokasi-lokasi trotoar yang tak terhalang separator dipenuhi oleh sepeda motor yang parkir.

Juru parkir (jukir) yang tak menggunakan seragam resmi ataupun tanda pengenal tampak  memanggil-manggil warga untuk parkir di trotoar tersebut.

Baca juga: Viral Video Bentrokan Warga dengan Geng Motor di Tanah Abang, Begini Penjelasan Polisi

Selain menyulitkan para pejalan kaki untuk melintas, tarif parkir yang diminta oleh para jukir juga cukup mahal.

"Parkirnya Rp.10.000 bang, Rp 5.000 buat kemanan, Rp 5.000 buat parkir," kata seorang juru parkir kepada warga yang baru saja memarkirkan kendaraannya di lokasi Trotoar.

Macet, lahan parkir terbatas

Rama, salah satu warga yang ikut memarkirkan kendaraannya di trotoar tersebut mengatakan terpaksa untuk parkir disana lantaran macetnya jalanan di lokasi Tanah Abang.

"Susah mau ke parkiran (resmi), macet banget, mana panas lagi puasa," kata dia kepada Kompas.com.

Namun ia mengaku cukup menyesal setelah dimintai uang Rp 10.000 hanya untuk membayar parkir di sana.

Baca juga: PKL di Trotoar Tanah Abang Tak Ditertibkan Selama Ramadhan

Achil, warga lainnya yang bermaksud untuk membeli pakaian untuk Lebaran mengaku terpaksa memarkirkannya di trotoar tersebut.

"Tadi udah mau parkir di sana (tempat parkir resmi) penuh, mau parkir ke Blok B macet banget, ya sudah parkir di sini saja," kata dia.

Meski harus membayar lebih untuk parkir, ia berharap bisa mendapatkan baju Lebaran yang murah di pasar Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com