Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Terjual, Rumah Lokasi Pembunuhan di Pulomas Belum Ditempati

Kompas.com - 17/06/2019, 20:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah mewah di Pulomas yang pernah menjadi lokasi pembunuhan dan perampokan terhadap pemilik dan keluarganya pada Desember 2016 telah dijual.

"Ya memang sudah dijual, informasinya sudah terjual tapi belum ditinggali, belum ada yang menempati," kata pengurus RW setempat, Warjo, kepada Kompas.com, Senin (17/6/2019) sore.

Namun, Warjo menyebut rumah itu belum ditempati oleh pemilik barunya hingga kini.

Warjo mengaku belum menerima laporan adanya warga yang menempati rumah tersebut. Ia pun mengaku tak tahu menahu kapan rumah tersebut berganti pemilik.

Baca juga: Dua Terdakwa Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas Divonis Mati

Pantauan Kompas.com, tidak terlihat aktivitas di rumah tersebut. Pagar rumah terkunci rapat dan ditutup dengan fiber hitam yang menghalangi pandangan.

Akan tetapi, rumah itu masih tampak terawat. Tidak ada sampah-sampah yang menumpuk dan mengotori muka rumah. Menurut Warjo, rumah itu memang rutin dibersihkan.

"Kayaknya dibersihin sama pembantu pemilik barunya. Cuma enggak rutin sih, kadang-kadang aja kalau sudah kotor baru dibersihin, saya sendiri belum pernah melihat," ujar dia.

Adapun sebelumnya sebuah video yang diunggah perusahaan agen jual-beli properti Century21 menyebut rumah itu sudah terjual pada Maret 2019 lalu.

Diketahui, rumah tersebut dahulu merupakan rumah milik Dodi Triono, seorang arsitek yang menjadi korban perampokan pada Desember 2019 lalu.

Dodi bersama sepuluh penghuni rumah lainnya dikurung di dalam kamar mandi oleh para perampok hingga kehabisan napas.

Baca juga: Perjalanan Sidang Terdakwa Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas

Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga Dodi. 

Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

Dua orang pelaku perampokan itu telah divonis mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan satu pelaku lainnya divonis penjara seumur hidup.

Sementara itu, seorang pelaku lainnya ditembak mati polisi saat hendak ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com