Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Karet Terbalik, 2 Bocah Hanyut Tenggelam di Sungai Ciliwung

Kompas.com - 26/06/2019, 22:10 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua bocah laki-laki tenggelam di Kali Ciliwung, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019).

Dua bocah tersebut adalah Mohammad Rafli Adrian (14) dan Muhammad Edis (11).

Salah satu saksi mata, Raihan mengatakan, peristiwa itu bermula ketika mereka sedang bermain di perahu karet yang terbuat dari ban dalam di Kali Ciliwung sekira pukul 12.00.

Baca juga: Speedboat Tenggelam di Perairan Tanjung Kasam, 5 Penumpang Selamat

Namun, di tengah perjalanan, perahu mereka terbalik hingga Edis hanyut tenggelam.

Melihat temannya jatuh dari perahu, Rafli berusaha menolong Edis dan akhirnya ikut hilang tenggelam.

“Mereka sempat teriak minta tolong, tetapi tidak ada yang berani. Setelah beberapa saat, (terdengar) suara minta tolong, mereka hilang,” ujar Raihan di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu. 

Baca juga: Hendak Masuk AS, Ayah dan Bayinya Tewas Tenggelam di Sungai Meksiko

Setelah kejadian itu, Raihan langsung memberitahukan ke petugas kemanan setempat.

Kemudian, tim SAR mencari keberadaan dua bocah malang tersebut.

Setelah melakukan pencarian lebih kurang empat jam, tim SAR menemukan jasad Edis. 

Baca juga: Rakit Terbalik, Seorang Anak Tewas Tenggelam di Kali Ciliwung

Tubuh bocah laki-laki itu ditemukan sekira pukul 17.54. Sementara itu, Rafli hingga kini belum ditemukan.

Ketua Tim Pencarian dari Basarnas Jakarta, Rizky Dwiyanto mengatakan, Edis ditemukan oleh dua penyelam dengan posisi di kedalaman sekira 5 meter.

“Untuk kronologi penemuan sudah ada titik yang memang dicurigai. Kemudian kami lakukan pencarian dengan dua penyelam. Kondisi korban ditemukan dengan posisi tertelungkup di bawah sedalam lebih dari empat meter," kata Rizky. 

Baca juga: Lubang Bekas Tambang Batu Bara Makan Korban, Siswa SD Tewas Tenggelam

Proses pencarian korban memakan waktu cukup lama lantaran derasnya aliran Sungai Ciliwung. 

Jenazah Edis telah dibawa ke rumah duka di Kampung Poncol, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.

Ia mengimbau orangtua terus mengawasi anak-anaknya ketika bermain. 

"Kami mengimbau para orangtua untuk menjaga anaknya saat melakukan aktivitas di bantaran Ciliwung karena berbahaya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com