Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupa Kembalikan Korek Api, Kuli Bangunan Tewas Dibunuh Rekannya

Kompas.com - 29/06/2019, 11:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial A (20) tewas lantaran hal sepele. Pria yang bekerja sebagai kuli bangunan itu meregang nyawa setelah dilempar dengan botol minuman keras oleh rekannya sendiri.

Kapolsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, AKBP Dedy Supriadi mengatakan, peristiwa itu terjadi Jumat (28/6/2019) malam pukul 01.00 WIB di tanggul Kali Ciliwung, tepatnya di pinggir rel kereta api di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat.

"Masalahnya sepele, korban pinjam korek api pelaku untuk menyalakan rokok, tapi dia lupa mengembalikan," kata Dedy, Sabtu.

Baca juga: Kisah Kuli Bangunan yang Jadi Tersangka Setelah Diduga Curi Kayu Jati Senilai Rp 140.000

Peristiwa itu terjadi saat korban bersama lima rekan lainnya nongkrong di dekat tanggul Kali Ciliwung.

"Korban dan lima temannya yang lain sedang nongkrong sambil menenggak anggur di sebelah pelaku yang sedang pacaran dengan teman wanitanya," ujar Dedy.

Korban yang lupa membawa korek api untuk menyalakan rokok mendatangi tersangka pelaku. Korban meminjam korek tersangka dan kembali kepada teman-temannya. Namun korban lupa mengembalikan barang pinjaman tersebut.

Tak terima korek miliknya tak kunjung dikembalikan, tersangka bernama Mayzon Kurniawan (26) itu lalu menghampiri korban.

"Pelaku menghampiri korban sambil marah-marah, kemudian menendang kepala korban menggunakan kaki kanannya hingga (korban) tersungkur," ucapnya.

Aksi tersangka semakin menjadi. Ia tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya, dan mengancam korban dan rekannya yang lain.

Namun, aksi itu tak digubris korban dan rekan-rekannya sehingga pelaku kembali memasukan pisaunya. Mereka duduk-duduk kembali.

Tak lama berselang, tiba-tiba tersangka mengambil sebuah botol kaca berisi anggur dan melemparkannya ke arah korban.

"Korban enggak sempat mengelak dan (botol) mengenai leher dekat telinga korban. Korban langsung terjatuh dan enggak sadarkan diri," kata Dedy.

Melihat korban tersungkur tak sadarkan diri, teman korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan dengan taksi. Sementara pelaku kabur menuju bedeng tempat tinggalnya.

"Setelah sampai di RS, dokter yang memeriksa menyatakan korban telah meninggal dunia," ucapnya.

Saat mengetahui A tewas, teman-teman korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Setiabudi. Namun, karena peristiwa ini terjadi di kawasan Menteng, petugas melimpahkan kasus itu ke Polsek Metro Menteng.

Aparat Polsek Metro Menteng kemudian menangkap tersangka pelaku di dalam bedengnya.

"Kami langsung bergerak cepat mendatangi tempat tinggal pelaku sehingga dia tidak sempat melarikan diri," ujarnya.

Pelaku dijerat dengan Pasak 351 ayat 3 tentang tindak kekerasan yang mengakibatkan matinya seseorang dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com