JAKARTA, KOMPAS.com — Kursi wakil gubernur DKI Jakarta sudah kosong 11 bulan. Posisi itu ditinggalkan Sandiaga Uno sejak 10 Agustus 2018 untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Penentuan dua nama calon wakil gubernur pengganti Sandiaga pun berjalan alot.
Partai politik pengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga pada Pilkada DKI 2017, yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sempat memperebutkan posisi wagub.
PKS merasa berhak mendapatkan kursi wagub karena posisi cawapres diambil Sandiaga yang mulanya kader Gerindra.
Baca juga: Pansus Kembali Gelar Rapat untuk Lengkapi Tatib Pemilihan Wagub DKI
Sementara itu, dalam banyak kesempatan, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta PKS dan Gerindra sama-sama mengajukan nama untuk diseleksi sebagai cawagub. Dia pun optimistis dicalonkan sebagai kandidat dari Gerindra.
Gerindra dan PKS DKI Jakarta akhirnya bertemu pada 5 November 2018 untuk membicarakan cawagub yang akan diajukan ke DPRD DKI Jakarta.
Dalam pertemuan itu disepakati bahwa kursi wagub menjadi milik PKS. Namun, dua cawagub yang akan diajukan harus lulus uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
PKS menunjuk dua kadernya sebagai cawagub DKI untuk mengikuti fit and proper test. Keduanya ialah Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu.
Namun, Gerindra meminta PKS mengajukan lebih dari dua nama untuk diseleksi.
PKS mulanya berkeras tak mau menambah kandidat selain Agung dan Syaikhu.
PKS menganggap fit and proper test sebagai ajang perkenalan cawagub DKI yang diusulkan PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.
Baca juga: Pemilihan Wagub DKI Digelar 22 Juli
Namun, Gerindra menyebut fit and proper test harus digelar sebagaimana lazimnya tes tersebut. Ada kriteria dan bobot nilai yang harus dipenuhi dua kandidat wagub DKI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.