Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Pekan Depan, Mobil Tak Lolos Uji Emisi Dilarang Parkir di Kantor Wali Kota Jakut

Kompas.com - 10/07/2019, 18:56 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara akan melarang mobil yang tidak lolos uji emisi parkir di Kantor Pemkot Jakut mulai pekan depan.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan setiap orang yang ingin parkir di gedung itu harus menandai kendaraan mereka dengan stiker lolos uji emisi.

Untuk mekanismenya, kata dia, petugas pengamanan dalam (pamdal) akan memvalidasi stiker lulus uji emisi yang terpasang melalui aplikasi berbasis android bernama "E-Uji Emisi"

Agar terdaftar dalam aplikasi tersebut, pemilik kemdaraan harus mendaftarkan diri saat melakukan uji emisi di bengkel-bengkel resmi.

Baca juga: Diwajibkan Punya Alat Uji Emisi, Pemilik Bengkel: Memangnya Kami Punya Modal?

"Kita sudah pasang spanduk untuk menyosialisasikan itu. Kemungkinan akan diterapkan pekan depan bekerjasama dengan Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara," kata Ali melalui keterangan tertulisnya Rabu (10/7/2019)

Pada awal penerapan, pihaknya akan memberikan teguran kepada pemilik kendaraan yang belum memasang stiker lolos uji emisi.

"Kita akan berikan teguran terlebih dahulu. Namun setelah itu baru kita terapkan larangan parkir bagi kendaraan yang belum atau tidak lulus uji emisi," jelasnya.

Gedung Parkir Kantor Walikota Jakarta Utara Dipasangi Spanduk Sosialisasi Larangan Parkir Bagi Kendaraan yang Tidak Lolos Uji EmisiJIMMY RAMADHAN AZHARI Gedung Parkir Kantor Walikota Jakarta Utara Dipasangi Spanduk Sosialisasi Larangan Parkir Bagi Kendaraan yang Tidak Lolos Uji Emisi

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Benhard Hutajulu mengatakan dengan diterapkannya aturan ini, warga bisa menggunakan transportasi umum sebagai alternatif jika ingin ke Kantor Wali Kota Jakarta Utara.

Ia menjelaskan warga bisa menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) atau Transjakarta untuk sampai ke kantor yang berada di Tanjung Priok tersebut.

"Bisa juga menggunakan Jak Lingko. Travel time (waktu berjalan) pun sudah cepat karena tidak menarik turunkan penumpang di sembarangan tempat. Harus di bus stop bertuliskan Jak Lingko," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com