JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pendidikan Darmaningtyas menyarankan agar pengelola sekolah swasta di Bekasi yang hanya mendapat dua murid baru menutup sekolah mereka.
Jika mereka terus bertahan, masyarakat yang menyekolahkan anaknya di sana yang akan terancam pendidikannya.
"Kalau kita ngomongin pendidikannya ketika suatu sekolah kurang dari 100 itu sudah enggak mungkin menyelenggarakan pendidikan yang baik," kata Darmaningtyas saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019)
Terkait tuntutan para sekolah swasta untuk menghentikan pembangunan sekolah-sekolah negeri baru ia menyebutkan itu memang salah satu solusi yang bagus.
"Tetapi kalau tidak membangun sekolah negeri baru pun sudah tidak dapat murid, lebih baik tutup," kata dia
Ia menyampaikan satu-satunya yang bisa dilakukan sekolah swasta untuk bertahan saat ini adalah dengan meningkatkan kualitas baik itu siswa, guru, maupun fasilitas.
Baca juga: Pemkot Bekasi Akan Periksa SMP Swasta yang Disebut Hanya Dapat 2 Siswa Baru
Namun, sekolah tidak akan mampu memenuhi aspek-aspek tersebut bila siswa yang diterima hanya sedikit.
"Gurunya siapa yang bayar, masalahnya kesejahteraan gurunya itu siapa yang nanggung?," ucapnya.
Darmaningtyas mengatakan pemerintah juga harus bertanggung jawab jika sekolah-sekolah itu ditutup. Siswa dari sekolah itu harus ditampung di sekolah-sekolah negeri yang sudah ada.
Sebelumnya, sebuah SMP Swasta di Bekasi hanya mendapat dua siswa baru di sekolah mereka.
Baca juga: Minta Bertemu Wali Kota Bekasi, Pengelola Sekolah Swasta Ancam Ajak Guru dan Murid Demo
Pemandangan ini rupanya juga dialami oleh sekolah swasta lain. Puncaknya, mereka berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Bekasi hari ini.
Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly menyebut Pemerintah Kota Bekasi dinilai pilih kasih terhadap pengelolaan sekolah negeri dan swasta.
"Kami minta pendidikan itu tidak ada dikotomi antara negeri dan swasta. Jangan perhatian setengah-setengah kepada swasta," kata dia, Senin (16/7/2019).
"Sekolah negeri tiap tahun dibangun, sekolah swasta dibangun oleh masyarakat tapi tidak dapat siswa karena siswa yang ada berbondong-bondong masuk sekolah negeri karena pemerintah kota janjikan gratis," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.