Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pengamat, SMP Swasta yang Kekurangan Siswa di Bekasi Sebaiknya Ditutup

Kompas.com - 16/07/2019, 19:26 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pendidikan Darmaningtyas menyarankan agar pengelola sekolah swasta di Bekasi yang hanya mendapat dua murid baru menutup sekolah mereka.

Jika mereka terus bertahan, masyarakat yang menyekolahkan anaknya di sana yang akan terancam pendidikannya.

"Kalau kita ngomongin pendidikannya ketika suatu sekolah kurang dari 100 itu sudah enggak mungkin menyelenggarakan pendidikan yang baik," kata Darmaningtyas saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019)

Terkait tuntutan para sekolah swasta untuk menghentikan pembangunan sekolah-sekolah negeri baru ia menyebutkan itu memang salah satu solusi yang bagus.

"Tetapi kalau tidak membangun sekolah negeri baru pun sudah tidak dapat murid, lebih baik tutup," kata dia

Ia menyampaikan satu-satunya yang bisa dilakukan sekolah swasta untuk bertahan saat ini adalah dengan meningkatkan kualitas baik itu siswa, guru, maupun fasilitas.

Baca juga: Pemkot Bekasi Akan Periksa SMP Swasta yang Disebut Hanya Dapat 2 Siswa Baru

Namun, sekolah tidak akan mampu memenuhi aspek-aspek tersebut bila siswa yang diterima hanya sedikit.

"Gurunya siapa yang bayar, masalahnya kesejahteraan gurunya itu siapa yang nanggung?," ucapnya.

Darmaningtyas mengatakan pemerintah juga harus bertanggung jawab jika sekolah-sekolah itu ditutup. Siswa dari sekolah itu harus ditampung di sekolah-sekolah negeri yang sudah ada.

Sebelumnya, sebuah SMP Swasta di Bekasi hanya mendapat dua siswa baru di sekolah mereka.

Baca juga: Minta Bertemu Wali Kota Bekasi, Pengelola Sekolah Swasta Ancam Ajak Guru dan Murid Demo

Pemandangan ini rupanya juga dialami oleh sekolah swasta lain. Puncaknya, mereka berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Bekasi hari ini.

Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly menyebut Pemerintah Kota Bekasi dinilai pilih kasih terhadap pengelolaan sekolah negeri dan swasta. 

"Kami minta pendidikan itu tidak ada dikotomi antara negeri dan swasta. Jangan perhatian setengah-setengah kepada swasta," kata dia, Senin (16/7/2019).

"Sekolah negeri tiap tahun dibangun, sekolah swasta dibangun oleh masyarakat tapi tidak dapat siswa karena siswa yang ada berbondong-bondong masuk sekolah negeri karena pemerintah kota janjikan gratis," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com