Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Islamic Centre Bekasi Sepakat 4.986 Meter Lahannya untuk Tol Becakayu

Kompas.com - 23/07/2019, 20:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Yayasan Nurul Islam, Paray Said, mengaku telah menyetujui sejumlah luas lahan dan bangunan Islamic Centre Bekasi direlakan demi pembangunan Tol Becakayu Seksi 2A Akhir.

Islamic Centre Bekasi sendiri berada dalam pengelolaan Yayasan Nurul Islam.

"Kita sudah rapatkan dengan pimpinan proyek dan pemkot. Prinsipnya kita tidak bisa menolak, karena ini kepentingan masyarakat banyak, kepentingan nasional," jelas Paray saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/7/2019).

Paray mengatakan, setelah melalui tiga kali rapat bersama, pihaknya sepakat merelakan 4.986 meter persegi wilayah Islamic Centre Bekasi dibebaskan untuk lahan Tol Becakayu. Luas kawasan Islamic Centre Bekasi sendiri mencapai 3,2 hektar.

Baca juga: Islamic Centre Protes Terdampak Tol Becakayu, Wali Kota Bekasi Ingatkan Itu Lahan Pemda

"Itu jauh berkurang dari rencana awal 7000-an meter persegi (yang harus dibebaskan). Kita negosiasi sampai seminimal mungkin. Kalau gambar yang pertama, banyak bangunan kita yang terkena," ujar Paray.

Dari hasil negosiasi terakhir, kata Paray, hanya bangunan sekolah, rumah kompos, asrama, dan rumah imam saja yang terdampak pembangunan Tol Becakayu.

"Kalau bangunan yang besar, yang vital untuk kepentingan Islamic Centre Bekasi tidak terdampak. Cuma belakang kena, belum tahu persis seberapa jauh nanti mengganggu fasilitas lain, yaitu kamar mandi aula Muzdalifah," ucap dia.

Baca juga: Pembangunan Tol Becakayu Diminta Tak Ganggu Layanan Air Minum

Meskipun sebagian lahan Islamic Centre Bekasi dicaplok untuk tol, namun Yayasan Nurul Islam tidak menerima ganti rugi lahan. Pasalnya, lahan Islamic Centre Bekasi dimiliki oleh Pemkot Bekasi.

"Ganti rugi tanah kita tidak dapat, hanya bangunan, pohon, dan lain-lain. Tanah punya pemkot. Sekarang baru tahap pengukuran," kata Paray.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menanggapi santai kemungkinan pembangunan Tol Becakayu Seksi 2A Akhir melintasi Islamic Centre Bekasi.

"Kalau bangunan depan Islamic Centre kegores sedikit mah enggak apa-apa. Saya tanya, itu tanah siapa? Itu kan tanah pemda. Tidak ada kendala kalau (melewati) Islamic Centre. Dia itu kan yayasan, dulu yang minta KH Noer Ali. Kita berikan sekarang pengelolaannya saja. Kalau mau pembebasan konsesinya apa? Kan Tol Becakayu program strategis nasional," kata Rahmat Effendi saat ditemui di Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi, Jumat (19/7/2019).

Baca juga: Ketika Rumah Menteri Basuki Kena Gusur Proyek Tol Becakayu...

Hal ini menanggapi Paray Said pada Maret 2019 silam yang menolak rencana pembangunan lanjutan Tol Becakayu yang akan menggunakan lahan Islamic Centre Bekasi.

"Kami minta perhatian khusus kepada Kemenhub, Kementerian PUPR, Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bekasi untuk memahami penolakan kami ini yang semata-mata kami maksudkan agar keberadaan Islamic Centre memperoleh dukungan sebagai kekuatan yang sangat dibutuhkan dalam keseimbangan pembangunan masyarakat," tutur Paray, Jumat (1/3/2019) silam.

PT KKDM selaku penggarap proyek Tol Becakayu bakal melanjutkan proyek ini dalam waktu dekat. Seksi 2A sendiri telah memasuki tahap akhir yang rencananya sedikit berbelok ke arah Bekasi Islamic Centre. Sementara itu, Seksi 2B masih akan dibangun menuju Bekasi Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com