Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hidup Kopral di Balik Aksi Silatnya yang Jenaka di Perlintasan Rel Proyek Bekasi...

Kompas.com - 24/07/2019, 05:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama panggilannya “Kopral”. Pria asal Indramayu, Jawa Barat ini mengaku sudah 20 tahun menjaga perlintasan sebidang rel kereta api Proyek, Bekasi Timur.

Ia dikenal luas oleh warga Bekasi sebagai penjaga perlintasan kereta api yang kocak lantaran kerap memamerkan aksi silat di tengah semrawutnya lalu lintas.

Warga Bekasi yang biasa melintasi perlintasan sebidang rel kereta api Proyek pasti tak asing dengan dirinya.

Berikut Kompas.com merangkum lima fakta unik tentang Kopral:

1. Asal-muasal nama Kopral

Nama Kopral sesungguhnya hanya julukuan. Nama asli pria Indramayu ini adalah Diryan. Namun, nama Kopral disematkan padanya lantaran gaya cukurannya yang menyerupai tentara.

“Dulunya potongannya saya cepak terus. Jadi seterek (gagah)," kata Kopral saat ditemui Kompas.com di tempatnya bertugas saban hari, Selasa (23/7/2019).

Kini, cukuran cepak Kopral tertutupi oleh topi koboi hitam yang setia bercokol di kepalanya. Topi tersebut jadi saksi bisu Kopral mengabdi menjaga perlintasan sebidang tersebut.

2. Dua puluh tahun mengabdi

Kopral mengaku tak ingat pasti berapa usianya saat ini. Namun, ia mengira-ngira usianya sekitar 55 tahun dan telah melakoni pekerjaan sehari-harinya itu sejak 20 tahun lalu.

Tepatnya setelah merantau dari Indramayu dan sempat bekerja sebagai pengayuh becak di Bekasi. Sejak itu pula, aneka jurus silat tanpa nama selalu ia peragakan.

“Sudah 20 tahun, itu tahun berapa? Palang masih begini," ujar Kopral mengangkat satu tangannya ke udara seolah sambil memegang tongkat semboyan.

"Belum ada portal. Masih tanah, belum aspal. Sudah lama banget,” kata dia.

Baca juga: Kopral, Penjaga Perlintasan Rel Proyek Bekasi yang Jago Silat

3. Paling senior

Lama pengabdian Kopral di perlintasan sebidang Proyek membuatnya jadi yang paling kawakan di antara 7 “koleganya” di sini.

"Paling lama saya. Absen saya dua kali. Jam 04.00 turun, jam 08.00 pulang. Wara-wiri saja, rumah kan deket sini. Siang ke sini lagi jam 13.00 sampai (waktu) asar, sebentar lagi," kata Kopral jelang azan asar berkumandang, Selasa.

Sosoknya yang senior dan merebut perhatian banyak orang membuatnya dikenal luas, mulai dari sopir angkot hingga polisi. Bahkan dia yakin, meskipun motor bututnya tak memiliki surat kelengkapan, ia tak bakal ditangkap polisi.

"Motor enggak ada suratnya. Polisi enggak berani sama saya, dia sudah tahu sama saya, kalau di daerah Bekasi. Percuma (polisi) bawa (motor) ke polres juga, paling (polisi) ketawa doang," kata Kopral.

Diryan (55) alias Kopral, penjaga perlintasan sebidang rel kereta api Proyek, Bekasi Timur yang kondang dengan gerakan silatnya.Vitorio Mantalean Diryan (55) alias Kopral, penjaga perlintasan sebidang rel kereta api Proyek, Bekasi Timur yang kondang dengan gerakan silatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com