Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jakpus Ingatkan Tak Boleh Jual Hewan Kurban di Trotoar Tanah Abang

Kompas.com - 26/07/2019, 09:33 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengingatkan para pedagang hewan kurban untuk tidak berjualan di trotoar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dia memastikan pedagang yang berjualan di sana akan ditertibkan Satpol PP.

"Iya, sosialisasi. Kan kasihan, bayangin kalau udah pesan sapi dari Jawa, kambing, terus diturun di situ (trotoar Tanah Abang), terus enggak boleh, ke mana kan bingung dia nyari tempat," ujar Irwandi, Kamis (25/7/2019).

Irwandi telah meminta Satpol PP untuk menjaga trotoar Tanah Abang dan trotoar-trotoar lainnya di Jakarta Pusat. Para pedagang hewan kurban tidak boleh mengokupasi trotoar untuk berjualan.

Baca juga: Anies Perintahkan Satpol PP Tertibkan Penjualan Hewan Kurban di Trotoar

Selain itu, para pedagang juga dilarang berjualan di jalur hijau, taman kota, dan fasilitas umum.

"Enggak boleh di trotoar, jalur hijau, akan ditertibkan Satpol PP. Kita bilang sama Satpol PP, begitu dia lagi siap-siap mau nurunin barangnya, itu harus dicegah," kata dia.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menetapkan lokasi resmi penjualan hewan kurban. Para pedagang hewan kurban nantinya dipersilakan berjualan di lokasi-lokasi yang ditetapkan.

"Lagi disiapkan," ucap Irwandi.

Trotoar di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, menjadi salah satu lokasi yang sering diduduki pedagang hewan kurban.

Baca juga: Anies Minta Daging Kurban Tak Dibungkus Kantong Plastik Sekali Pakai

Tahun 2018 misalnya, para pedagang hewan kurban bermunculan di sepanjang trotoar dan bahu Jalan KH Mas Mansyur hingga Blok B Pasar Tanah Abang, dua hari menjelang hari raya Idul Adha 1439 H atau 20 Agustus 2018.

Sebagian besar jenis hewan kurban yang dijual adalah kambing. Namun, ada pula yang menjual sapi dan meletakkannya di trotoar.

Para pedagang juga meletakkan pakan hewan kurban di trotoar. Kondisi itu membuat kawasan Tanah Abang semrawut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com