Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Seputar Pencemaran Kali Bahagia di Babelan Bekasi

Kompas.com - 30/07/2019, 05:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com – Kali Busa atau Kali Bahagia di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, menyedot perhatian warganet beberapa hari belakangan ini. Pasalnya, sampah-sampah plastik memenuhi kali hingga aliran air kali tak terlihat lagi.

Kompas.com menghimpun sejumlah fakta mengenai pencemaran di Kali Bahagia itu.

1. Beragam jenis sampah

Sampah yang menutupi dan bahkan membendung aliran Kali Bahagia didominasi jenis sampah anorganik yang diperkirakan berasal dari rumah tangga. Sebagian besar di antaranya berbahan dasar plastik, seperti mangkuk sekali pakai, botol, dan kantong kresek.

Baca juga: Kali Bahagia di Babelan Bekasi Tertutup Sampah Plastik

2. Volume sampah

Sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer aliran Kali Bahagia diperkirakan tertutup sampah. Sampah membuat aliran kali jadi dangkal lantaran sudah menumpuk selama beberapa bulan terakhir. Bobot sampah di kali itu sekitar 400 ton.

3. Parah pada tahun ini

Warga setempat mengatakan, keadaan Kali Bahagia kian memprihatinkan sejak awal tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya, sampah memang telah jadi pemandangan lazim di kali ini tetapi air sungai masih tampak dan sampah hanya terbendung di bendungan milik petani.

Saat sampah masih belum separah sekarang, banjir sudah jadi langganan saat musim hujan.

Warga khawatir, keadaan semakin buruk pada musim hujan tahun ini datang. Soalnya, kondisi Kali Bahagia sudah benar-benar penuh sampah.

4. Sebabkan penyakit

Selain menyebabkan banjir, joroknya aliran Kali Bahagia berimbas pada timbulnya berbagai penyakit yang diderita warga. Ketika banjir, misalnya, warga sudah jadi langganan terkena diare.

Saat musim kemarau seperti sekarang, nyamuk jadi momok.

"DBD (demam berdarah dengue) setiap tahun 3-4 orang (terkena DBD). Dugaan (penyebab) dari kali. Air got-nya nggak kering-kering. Air nggak bisa ngalir, dari situ banyak jentik nyamuk," ujar Ketua RW 021 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Ariffudin Dachlan, kepada wartawan, Senin (29/7/2019).

Ariffudin menyebutkan, dalam pekan ini saja, sudah dua orang warganya terserang DBD.

Bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Busa atau Kali Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.Vitorio Mantalean Bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Busa atau Kali Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

5. Terhalang 204 bangunan liar

Sekretaris Kelurahan Bahagia mencatat, hingga saat ini total terdapat 204 bangunan liar yang berdiri di sepanjang aliran Kali Bahagia. Bangunan-bangunan itu sudah berdiri sejak tahun 1999, beberapa di antaranya memanfaatkan sertifikat pemanfaatan lahan sementara yang diterbitkan Perum Otorita Jatiluhur Kementerian PUPR sebagai pengelola lahan di bantaran Kali Bahagia.

Warga menyatakan, beberapa bangunan liar itu malah dijadikan peluang bisnis, sebagai rumah kontrakan sejak 2010.

Baca juga: Kemenko Maritim Minta Bangunan Liar di Bantaran Kali Bahagia Bekasi Dibongkar

Pembongkaran bangunan liar di sepanjang Kali Busa atau Kali Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi dinilai jadi satu-satunya cara efektif mengatasi persoalan sampah yang menutupi aliran kali itu.

"Bukan sampah tidak bisa dibuang. Tidak bisa masuk alat berat ke sini karena ada bangunan liar. Kalau bisa dirapikan itu mudah. Gimana bisa keruk (sampah) kalau ada bangunan liar," ujar Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pelayanan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Syamsul Akbar saat meninjau Kali Bahagia, Senin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com