"Jadi tak ada lagi ketergantungan pada mesin EDC dari bank. Tak ada lagi pembayaran tunai dengan tiket kertas yang artinya semua pelanggan transjakarta juga harus punya kartu bank," ucapnya.
Ia menargetkan, akhir tahun ini semua reader tap on bus ditargetkan akan terpasang.
"Ini adalah soal proses transformasi. Perubahan budaya untuk sistem pembayaran yang masih berproses. Saat ini pengadaan sedang dilakukan," kata Agung.
Sebelumnya, beredar keluhan pengguna bus transjakarta di Facebook lantaran harus menyediakan tiga kartu dari tiga bank berbeda agar bisa membayar secara cashless di Transjakarta rute non-BRT (bus rapid transit).
Keluhan yang dimaksud dibuat oleh warganet lewat Facebook dengan nama akun Jonminofri Nazir.
Adapun, rute non-BRT sendiri merupakan rute di luar koridor yang bisa digunakan penumpang tanpa harus masuk ke dalam halte.
Baca juga: Pemprov DKI Berencana Gugat Pemasok Transjakarta 2013, Ini Kata INKA
Penumpang bisa menggunakan bus dengan rute non-BRT ini dari pinggir jalan di titik yang telah ditentukan.
"Hampir setiap hari saya naik Transjakarta. Saya menyiapkan tiga kartu pembayaran cashless dari tiga bank berbeda karena saya naik TJ tidak dari halte. E-money untuk S22 (Ciputat-Kampung Rambutan), Flash BCA untuk S21 (Ciputat-Tosari), dan TapCash BNI untuk D41 (Lebak Bulus-Universitas Indonesia Depok)" bunyi keluhan di akun Jonminofri Nazir pada postingannya, Senin (29/7/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.