"Istri punya sakit kepala, jadi dia kalau anak sakit kan nagis terus, pusing gitu," ujar Darsiawan.
Baca juga: Penjelasan Masalah Kesehatan Bayi yang Dibuang Ibu Kandung di Pejagalan
Karena keterbatasan biaya, istrinya tidak pernah berobat setiap kali merasa sakit kepala. Ia hanya mengonsumsi obat-obatan yang dijual di warung-warrung sekitar rumahnya.
Darsiawan mengatakan, ia telah membawa anaknya ke klinik yang ada di Jalan Kapuk Muara Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu lalu. Dokter memberikan dua pilihan kepada sang ayah yakni menyunat anaknya ke rumah sakit atau membuka kulit kelamin si anak.
Dia memilih pilihan kedua karena biaya yang dikeluarkan lebih murah.
"Itu aja biayanya Rp 250.000. Saya punya duit Rp 150.000. Ada orang lagi berobat dibantu," ucapnya.
Dokter memperingatkan, sang anak akan sedikit rewel setelah pengobatan sampai luka akibat pengobatannya sembuh. Dokter juga mengatakan, si anak harus melakukan kontrol ke klinik beberapa kali agar tak terjadi infeksi pada luka tersebut.
Dokter Jefri, dokter dari klinik yang disebut Darsiawan mengatakan, apa yang dialami si bayi bukan sebuah penyakit.
"Sebenarnya nggak ada penyakit. Murni lubang kelaminnya sempit, sama perawatan kurang jadi kotor," kata Dokter Jefri.
Ia menjelaskan bahwa masalah yang dialami bayi itu adalah kulit kemaluannya menutupi saluran kencingnya. Hal itu menyebabkan bayi tersebut kesulitan buang air kecil dan menimbulkan cairan bernama smegma di penis si bayi.
Cairan tersebut membuat kulit kemaluan si bayi lengket dan menutupi lubang kemaluannya. Hal itulah yang membuat bayi tersebut kesakitan tiap kali buang air kecil.
Jefri telah memberi pertolongan ke bayi itu saat Darsiawan mendatangi kliniknya, Sabtu lalu.
"Saya kerjain dan dibuka. Sekarang kondisinya sudah normal lagi kok, bisa kencing lancar," ucap Jefri.
Ia menjamin bahwa tindakan medis yang ia lakukan aman tanpa ada efek samping di kemudian hari. Namun ia mengatakan bayi tersebut harus melakukan kontrol beberapa kali untuk memastikan tidak terjadi infeksi pada bekas luka hasil tindakan medis tersebut.
Selasa kemarin, bibi bayi itu, yang kini merawatnya, membawa bayi tersebut keliling kampung untuk mencari keberadaan sang ibu.
Dengan naik eretan, ia melintasi Kali Angke menuju kawasan Teluk Gong untuk menelusuri tempat-tempat yang biasa dikunjungi ibunya.