Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kecelakaan Maut yang Tewaskan 4 Orang di Karawaci

Kompas.com - 02/08/2019, 07:23 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi antara truk pengangkut tanah dan mobil Daihatsu Sigra di Jalan Imam Bonjol, Panunggangan Barat, Cibodas, Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019) kemarin sekitar pukul 05.20 WIB.

Kejadian itu berawal saat truk tanah yang bernomor polisi B-9927-TYY melaju ke arah Palem Semi oleng dan disaat bersamaan mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi B-1932- COE melintas dari arah sebaliknya, dari arah Palem Semi.

Baca juga: Truk Tanah Timpa Mobil Sigra di Tangerang, Ini Identitas 4 Korban Tewas

Kompas.com berikut ini merangkum sejumlah fakta terkait kecelakaan maut di Karawaci itu:

1. Empat orang tewas dan satu balita selamat. 

Akibat kejadian itu, empat orang dewasa tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dan satu balita berumur 11 bulan selamat.

Para korban tewas adalah Edy (45), Wandi (22), Fatmawati (40) dan Nanda (24). Balita yang selamat adalah Aisyah (1). Dia merupakan anak dari korban Fatmawati.

Fatmawati, Nanda, dan Wandi merupakan kakak-beradik. Sementara Edy merupakan sopir Grab yang mengantar mereka.

2. Aisyah selamat dalam pelukan ibu

Salah seorang saksi, Ade, yang membantu proses evakuasi Aisyah mengatakan, Aisyah diselamatkan ibunya.

Duduk di kursi belakang, Fatmawati tertimpa atap mobil yang remuk karena tertimpa truk tanah. Fatmawati melindungi dengan cara mendekap tubuh Aisyah agar tidak terkena truk tersebut.

Menurut Ade, Fatmawati masih bernapas ketika dihampiri warga. Warga segera berupaya mengeluarkan Aisyah dari dalam mobil.

"Waktu sekitar jam 6 pagi itu ibunya masih bergerak, masih hidup. Soalnya dia (Fatmawati) nyerahin anaknya ke warga lewat jendela mobil sebelah kiri," ujar Ade di lokasi kejadian, Kamis.

Kata Ade, Fatmawati duduk di belakang sopir yang menjadi bagian terparah dalam kecelakaan itu.

3. Kondisi mobil remuk

Saat truk tanah itu terguling, badan truk langsung menimpa mobil Sigra berwarna putih yang ada di sampingnya. Isi muatan truk pun langsung berhamburan dan sebagian menimbun badan mobil Sigra yang tergencet di bawahnya.

Dalam beberapa video dan foto yang beredar, badan mobil Sigra terlihat rusak parah. Mobil itu bahkan remuk hingga gepeng.

Baca juga: Cerita Saksi Mata saat Truk Tanah Oleng dan Timpa Mobil Sigra

Hanya bagian depan mobil yang masih terlihat utuh meski sudah penyok. Pintu belakang nyaris tak terlihat karena tertimpa ban truk. Sementara bagian pintu depan ringsek.

Kecelakaan truk tanah yang menimpa sebuah mobil Daihatsu Sigra di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019). Dalam peristiwa ini, 4 orang tewas, dan satu orang balita selamat.Instagram Kecelakaan truk tanah yang menimpa sebuah mobil Daihatsu Sigra di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019). Dalam peristiwa ini, 4 orang tewas, dan satu orang balita selamat.

4. Korban mau berbelanja ke Tanah Abang

Para korban dalam mobil Sigra itu hendak membeli pakaian di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut mertua Fatmawati, Suwardi Guci (54), menantunya itu pergi bersama kedua adik kandungnya, yakni Wandi dan Nanda Saputra.

"Dia ini kan pedagang pakaian, memang dua kali dalam satu minggu selalu belanja di pasar Tanah Abang. Jualnya di Pasar Malabar," kata Suwardi di rumah duka di Tangerang, kemarin.

5. Si sulung menagis lihat jenazah ibunya 

Saat jenazah Fatmawati dan dua adiknya tiba, isak tangis kerabat dan tetangga pecah. Kayla, anak sulung Fatmawati, langsung berlari dan menangis tak karuan begitu ambulans datang.

Kayla merupakan putri sulung Fatmawati. Umurnya 5 tahun.

Saat tiga jenazah itu tiba di rumah, dan ketiganya dijejerkan, Kayla tidak berhenti menangis.

"Mama, jangan tinggalin, Kayla, jangan cepat-cepat pergi," kata Kayla sambil menangis di dekat jenazah ibunya.

Baca juga: Sempat Kabur, Sopir Truk Tanah yang Menimpa Mobil Sigra Menyerahkan Diri

6. Dugaan sementara penyebab kecelakaan 

Kasat Lantas Kota Tangerang AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, truk berukuran besar dilarang untuk melintas di ruas jalan protokol Kota Tangerang mulai pukul 05.00 WIB-21.00 WIB. Sopir truk tanah itu, SEJ, rupanya melanjutkan perjalanan ke arah Kota Tangerang saat merasa situasi sudah aman dari razia polisi.

Berdasarkan keterangan Juang, as roda truk itu patah dan membuat truk tidak dapat dikendalikan sopirnya. Truk tanah itu pun oleng, lalu miring, dan terguling menimpa mobil Sigra.

"Itu kendaraannya (truk tanah) sebenarnya enggak layak jalan kayaknya, terus dipaksa jalan. Akibatnya as roda truk patah dan menabrak mobil," ungkap Juang.

Saat ini, polisi tengah memeriksa sopir truk itu di Polres Kota Tangerang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com