JAKARTA, KOMPAS.com - Berkat keahliannya, Mbah Rebo (54) mampu mengamankan cuaca agar sebuah acara bisa berlangsung baik.
Percaya atau tidak, pria dengan nama asli Teguh Sri Suseno itu bisa mengubah cuaca mendung yang bakal berubah hujan, menjadi terbendung.
Tak sedikit masyarakat yang percaya dengan keahliannya mengatur cuaca agar bersahabat dengan pihak penyelenggara.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di sekitar Monumen Persahabatan Negara Non Blok, TMII itu, menceritakan kisahnya.
Awalnya, Mbah Rebo hanya Satpam di TMII sejak tahun 1975.
Baca juga: Kisah Relawan Penyapu Ranjau Paku, Terkumpul 3,5 Ton hingga Diancam Dibunuh
"Saya pengawal Bu Tien juga kalau beliau ada urusan di TMII. Jadi hanya ketika Bu Tien masuk ke TMII saya yang kawal," ungkap Mbah Rebo kepada TribunJakarta.com pada Kamis (8/8/2019)
Berjalannya waktu, muncul keinginan dalam dirinya untuk menjadi pawang hujan.
Saat mencoba pertama kali di tahun 1992, ia tidak yakin bisa menjadi pengendali hujan.
"Keinginan saya sendiri. Salah satunya saya sering puasa dan meditasi. Malah bisa. Enggak turun hujan pas saya praktikkan," kata Mbah Rebo menceritakan pengalamannya.
Baca juga: Seabrek Tugas Pemadam Kebakaran: Padamkan Api, Tangkap Biawak hingga Lepas Cincin Kawin
Pamor Mbah Rebo sebagai pawang hujan kian menanjak dan dikenal banyak orang pada 2006.
Kala itu, ia menahan turun hujan di acara pernikahan anak teman kerjanya di TMII.
"Dulu namanya Pak Tawal, punya hajat nikahan. Dia memercayai saya untuk menangkal hujan. Padahal banyak pawang yang sudah terkenal," kenangnya.
Semenjak sukses melaksanakan tugasnya di acara pernikahan itu, tawaran demi tawaran datang kepadanya.
"Di tahun itu saya mulai menjadi pawang hujan secara profesional," katanya.
Kemampuannya dalam menahan hujan kian santer terdengar khalayak.