Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Rebo, dari Pengawal Bu Tien hingga Pawang Hujan TMII sampai Papua

Kompas.com - 10/08/2019, 11:10 WIB
Sabrina Asril

Editor

Ia tak boleh minum air dingin maupun mandi dengan air dingin.

"Waktu acara ke Sukabumi, saya nginap di sana. Tapi salahnya saya mandi air dingin di sekitar gunung Ceremai. Abis mandi langsung hujan deras,"

"Tapi dari ratusan acara nikahan, hanya gagal tiga kali. Tapi wedding alhamdulilah selalu lancar," katanya.

Selain menahan hujan, ia juga mampu untuk memanggil hujan turun.

Jasanya itu pernah diminta oleh pihak Lanud Halim Perdana Kusuma untuk membasahi sekitaran area Lanud.

"Saya disuruh hujanin karena rumput kering di musim kemarau kan takut kebakaran. Saya bantu untuk turunkan hujan, alhamdulilah, percaya enggak percaya," tambahnya.

Tarif Hingga Rp 3 Juta

Saat awal belajar menjadi pawang hujan, Mbah Rebo dibayar berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta.

Kini, jasanya kian menanjak seiring dengan banyaknya pihak penyelenggara acara yang memercayai keahliannya itu.

"Rata-rata itu Rp 1 sampai Rp 3,5 juta. Pernah ada yang lebih sekali acara bisa Rp 5 juta. Setiap musim hujan pasti ada," terang pria dengan anak satu itu.

Dari profesinya itu, Mbah Rebo bisa menghidupi anaknya hingga mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Mbah Rebo bisa menangani permintaan kapan saja sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Saya bisa kapan saja. Sebelum hari H bisa, bahkan pas dadakan di hari H itu juga bisa. Saya sudah tahu seluk beluknya," terangnya.

Di kala musim hujan, permintaan yang datang kepadanya membeludak.

"Apalagi kalau bulan Januari, banyak. Kan Januari artinya Hujan Tiap Hari," ujarnya berkelakar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Mbah Reno, Pawang Hujan Langganan Ibu Tien Soeharto, Cuaca Mendung Tiba-tiba Dibuat Cerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com