Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Salah Satu Anak Perusuh 22 Mei, Merasa Trauma dan Menjadikan Penangkapannya sebagai Pelajaran

Kompas.com - 13/08/2019, 09:16 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - F, salah satu dari 10 anak yang ditangkap saat kasus 22 Mei di Bawaslu, Jakarta Pusat, mengaku menyesal ikut dalam aksi itu.

Akibat terjerat kasus ini, F untuk kali pertama dalam hidupnya dihadapkan dengan hukum.

"Saya menyesal, saya tidak mau ikut-ikutan demo, apalagi kejadian seperti ini (tertangkap polisi) buat saya trauma," ujar F bercerita, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).

F mengaku, saat itu mau ikut menghadiri aksi 22 Mei karena diajak teman-teman sedaerahya. Bahkan, ia tak mengetahui apa tujuan dirinya mengikuti aksi kala itu.

Baca juga: Dakwan Terhadap 48 Perusuh Saat 22 Mei, Kekerasan pada Aparat hingga Rusak Fasilitas Publik

"Nah saya juga tidak ngerti. Cuma saya di situ tidak ada niatan buat mana yang menang, mana yang kalah (Pilpres), cuma ikut-ikutan aja," kata F.

F bercerita, saat itu ia hanyalah ikut-ikutan dengan teman rumahya di Harmoni yang ramai-ramai rencananya akan ikut aksi.

Saat 22 Mei 2019, dirinya tanpa izin ibundanya kala itu langsung pergi ikut aksi.

"Sempat dilarang sama ibu, tapi saya aja yang batu tidak mau dengerin kata ibu," ujar F.

Setelah sampai Bawaslu, ia hanyalah ikut-ikut nongkrong, aksi, dan melakukan aktivitas layaknya pendemo.

Namun, di malam harinya F tak menyangka akan menjadi rusuh. Semua saling melempar batu ke arah aparat kepolisian.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Punya Bukti Lima Anak yang Ditangkap Tidak Bersalah dalam Rusuh 22 Mei

Melihat orang-orang di sekitarnya hendak melemparkan batu, ia pun langsung menyiapkan bebatuan yang berada di dekatnya untuk melemparkan batu itu ke polisi.

Namun, sepengakuan F ia belum sempat melemparkan batu itu ke arah aparat (polisi).

Karena ia kelelahan lari-lari, F langsung memilih istirahat di gedung hotel yang berada di kawasan Bawaslu.

Saat duduk, F memang masih menggenggam dua batu yang udah disiapkannya.

"Polisinya ketemu saya, ngeliat saya bawa dua batu, belum sempat nyambit eh udah ketangkap duluan," ucapnya sambil menunduk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com