Hal lain yang disoroti Zita adalah polusi udara Jakarta. Polusi udara Jakarta membuat anaknya sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Karena itu, ia menyebut polusi udara Jakarta harus diselesaikan agar anak-anak tak terkena dampaknya.
Kemudian, Zita juga ingin Jakarta fokus pada pembangunan sumber daya manusia. Ia ingin Jakarta memiliki museum hingga fasilitas pendidikan berstandar internasional yang bisa menjadi tempat belajar warga.
Oleh sebab itu, Zita mengaku ingin duduk di Komisi E bidang kesra saat menjadi anggota DPRD DKI nantinya.
"Penginnya sih (di Komisi E), soalnya kesra kan, tapi nanti ya kembali lagi itu kebijakan partai. Tapi aku pribadi aku akan fight untuk di Komisi E," kata dia.
Zita bercerita, setelah ia terjun ke dunia politik, ada seorang warga yang membagikan informasi soal korupsi di grupnya.
Karena itu, menurutnya, korupsi menjadi salah satu stigma negatif yang selalu disematkan kepada politisi, mengingat masih banyak politisi yang korupsi di Indonesia.
"Begitu orang masuk politik, pasti stigmanya korupsi. Itu salah satu risiko yang kita tanggung sih kalau udah masuk ke dalam circle ini," tutur Zita.
Zita mengaku tak bisa berkomentar apa pun atas stigma itu. Menurut dia, hal terpenting ia akan membuktikan dengan bekerja profesional di DPRD DKI.
"Yang penting, kita buktikan aja. Dan salah satu cara untuk membentengi diri sendiri ya tentunya tentunya dari agama menurut aku," ujar dia.
Setelah dilantik menjadi anggota legislatif, Zita pun berjanji tidak akan bolos rapat. Ia akan melaksanakan seluruh kewajibannya sebagai anggota Dewan.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Periode 2019-2024 Akan Dapat 4 Stel Pakaian
"Aku akan profesional. Begitu aku punya jam kerja, ada komitmen-komitmen yang harus aku penuhi, ya aku akan penuhi, karena aku dibayar, digaji sama rakyat. Dan uang gaji yang aku terima, ya aku harus profesional," ucap Zita.
Zita juga menyoroti lamanya proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta di tangan DPRD DKI periode 2014-2019. Ia mengaku heran dengan lamanya proses pemilihan wagub.
"Aku juga bingung sih sama kayak masyarakat umumnya, kenapa kok lama banget dipilihnya," kata Zita.
Setelah dilantik sebagai anggota Dewan, Zita mengaku akan mempelajari proses pemilihan wagub yang lama tersebut.
Ia dan Fraksi PAN akan berupaya untuk mempercepat proses pemilihan wagub DKI, jika pemilihan wagub itu pada akhirnya dilakukan oleh DPRD periode 2019-2024.
"Untuk teknisnya, aku harus nanti belajar, apa sih yang membuat di dalam itu lama. Aku juga enggak mau sok tahu, aku juga enggak mau nge-judge siapa-siapa, karena aku belum ada di sana," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.