Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Provinsi Bogor Raya, Pengamat: Bekasi Lebih Untung Gabung DKI Jakarta

Kompas.com - 19/08/2019, 17:45 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai Kota Bekasi lebih memilih bergabung DKI Jakarta dibandingkan masuk ke dalam wacana pemekaran wilayah yakni provinsi Bogor Raya.

Hal itu dikarenakan DKI Jakarta yang merupakan daerah khusus dan kerap mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat dapat menguntungkan Kota Bekasi dalam hal kemajuan kota.

"Saya melihatnya sangat besar (peluang Kota Bekasi gabung Jakarta), karena kan tentu Pemda Bekasi itu melihat masa depan dan ke depannya karena dengan masuk DKI Jakarta, daerah khusus ibu kota, segala kebijakan lebih mendapat perhatian dari pemerintah pusat begitu kan. Terutama pembangunan infrastruktur, termasuk lapangan pekerjaan," kata Trubus saat dikonfirmasi wartawan, Senin (19/8/2019).

Baca juga: Wali Kota Pepen Disarankan Bikin Referendum Berkait Wacana Bekasi Gabung Jakarta

Trubus juga menilai karakteristik masyarakat Kota Bekasi dan Jakarta sangat cocok mengingat mobilitas masyarakat Kota Bekasi ke Jakarta sangat besar tiap harinya.

"Menurut saya lebih bagus Bekasi masuk Jakarta. Kenapa, karena secara karakteristik dan mobilitas masyarakatnya ke Jakarta. Jadi lebih sekitar 70 persen masyarakat atau penduduk Bekasi kerja di Jakarta," ujar Trubus.

Dia pun menyarankan Kota Bekasi lebih baik gabung DKI Jakarta daripada ke wacana pemekaran wilayah provinsi Bogor Raya. Sebab, wacana provinsi Bogor Raya sendirinya juga masih berbentuk wacana dan belum ada kejelasan mengenai kepastiannya.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Yakin Mayoritas Warganya Setuju Gabung DKI

"Bogor Raya sendiri juga masih wacana juga belum, segala sesuatunya juga belum. Belum tentu Jawa Barat setuju juga," ujar Trubus.

Sebelumnya, Beberapa hari ke belakang, isu pemekaran provinsi Bogor Raya mengapung ke permukaan. Ide ini tercetus mulanya dari perbincangan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Dalam gagasan tersebut, Ade Yasin berencana mengajak 10 kota dan kabupaten untuk turut bergabung dalam provinsi anyar itu, yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com