Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeroyokan Siswi di Bekasi oleh Alumnus, Dituduh Merusak Rumah Tangga dan Terus Diteror

Kompas.com - 22/08/2019, 06:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com — Seorang pelajar kelas X SMK Teknologi Nasional, Bekasi Timur, berinisial GL (16) menjadi korban pengeroyokan, Rabu (14/8/2019).

GL yang baru sebulan duduk di bangku SMK dikeroyok tiga pelaku yang usianya sedikit lebih tua darinya di sebuah taman tak jauh dari kompleks sekolah.

Tiga pelaku itu adalah D, alumnus SMK Teknologi Nasional; A, kakak kelas GL; dan P, kawan D yang tidak satu almamater.

GL dijambak, dicekik, dan dilucuti kerudungnya, sebelum kemudian ditendang, dipukul, dan ditampar menggunakan sandal berulang kali.

"Habis pulang sekolah langsung dibawa saja gitu sama teman (ke taman). Di sana sudah ada tiga orang itu nungguin, ngajakin duel," ujar GL ditemui Kompas.com di rumahnya di bilangan Harapan Baru, Bekasi Utara, Rabu (21/8/2019) petang.

"Memang enggak seneng saja, kakak kelas gitu," katanya.

GL tak ingat berapa lama ia dianiaya. Ia hanya bisa duduk dan tertunduk saat dikeroyok tiga orang itu. Pundak dan wajahnya lebam akibat penganiayaan tersebut.

GL menyebut, di taman tempatnya dikeroyok masih ada dua pemuda lain yang mengawasi dari jauh.

Baca juga: Siswi Baru di Bekasi Dikeroyok Alumni dan Kakak Kelas

Peristiwa itu direkam bergantian oleh para pelaku, kemudian disebar di grup WhatsApp.

Orangtua GL, Ali Sadikin dan Eka Susanti, tak tahu-menahu apa yang terjadi pada putri bungsunya saat itu. Mereka baru mengetahui apa yang menimpa putrinya pada Senin ketika video itu telah menyebar luas.

"Pulang sekolah bajunya acak-acakan, kotor banget. Terus langsung ke kamar, enggak biasanya itu. Akhirnya tahu dari tetangga (lewat video). Saya sedih pas lihat," ungkap Ali di kediamannya, Rabu.

Ali langsung mendatangi sekolah. Namun, pihak sekolah menyarankan agar Ali melapor ke polisi karena kejadian itu terjadi di luar jam dan kompleks sekolah.

Pada Selasa (20/8/2019), Ali melaporkan kasus kekerasan terhadap putri bungsunya itu ke Polres Metro Kota Bekasi.

Pelaku masih mengancam, korban trauma

GL menyebut bahwa teror tak berhenti di situ. Ia bercerita, sebelum kasus pengeroyokan itu terjadi, ia sudah berulang kali diajak duel oleh D. Kini, setelah kasusnya diproses di kepolisian, D ancam menuntut balik.

"Dia (D) mau nuntut balik karena saya dibilang sudah merusak rumah tangga dia," kata GL.

Baca juga: Disebut Perusak Rumah Tangga, Siswi di Bekasi Dikeroyok Kakak Kelas dan Alumni

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com