JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun instalasi gabion atau bronjong sebagai pengganti instalasi bambu getih getah di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Material instalasi gabion adalah batu. Gabion merupakan batu berbagai ukuran yang disusun dan ditahan menggunakan rangka besi. Ada tiga instalasi yang diletakkan secara berdampingan.
Rumput hijau serta bunga bugenvil putih dan merah menghiasi bagian atas instalasi gabion. Tanaman sansevieria (lidah mertua), lollipop, dan bugenvil yang dapat menyerap polusi udara ditanam di sekitar instalasi itu.
Baca juga: Gabion, Instalasi Batu Seharga Rp 150 Juta yang Tuai Pro Kontra...
Pemprov DKI mengucurkan anggaran Rp 150 juta untuk membuat instalasi tersebut.
Pemerhati lingkungan Riyanni Djangkaru menyampaikan, bebatuan yang disusun menjadi instalasi gabion adalah batu karang. Dia mengetahui bahwa itu batu karang setelah mengeceknya langsung ke Bundaran HI.
Mantan presenter acara Jejak Petualang itu mengkritik penggunaan batu karang tersebut.
"Pas saya dekati, kelihatan memang sebagian besar pola-pola skeleton karang itu terlihat cukup jelas. Kalau dilihat langsung, kita langsung ngeh," ujar Riyanni, Sabtu (24/8/2019).
Riyanni mengatakan, batu karang itu digunakan sebagai jalan setapak menuju instalasi gabion dan susunan bebatuan dalam instalasi gabion.
Dia menyebutkan, ada beberapa jenis batu karang yang digunakan, seperti brain coral (karang otak), massive coral, dan ada beberapa jenis lainnya.
Riyanni juga menyampaikan kritikannya itu lewat akun Instagram-nya, @r_djangkaru. Dia mempertanyakan penggunaan batu karang tersebut.
Baca juga: Riyanni Djangkaru Kritik Penggunaan Batu Karang dalam Instalasi Gabion
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan