Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Din Syamsuddin Ingin Terpilih Bukan karena Ketokohan Ayah

Kompas.com - 26/08/2019, 15:28 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Anggota keluarga, tokoh-tokoh masyarakat, hingga warga biasa ia ajak bersama-sama memasang brosur spanduk yang memperlihatkan gambar wajahnya.

Kehangatan dan kebersamaan dari warga itu menjadi suatu momen yang  tak terlupakan bagi dirinya.

Maju sebagai dewan karena diri sendiri, bukan karena ketokohan ayahanda

Farazandi mengaku dari awal pencalonan dirinya sebagai caleg, ia tidak membawa-bawa nama sang ayahanda saat masa kampanye, bahkan hanya sekali Din Syamsuddin hadir saat kampanye anaknya tersebut.

"Kalau saya ingat-ingat selama beberapa bulan kampanye, hanya satu kali saya undang (Din Syamsuddin) dalam acara maulid nabi saja, selain itu beliau tidak pernah, karena beliau sibuk juga. Saya tidak pernah melibatkan beliau dalam masa kampanye," ujarnya.

Fazarandi mengaku tak ingin warga memilih dirinya karena sosok sang ayah melainkan karena visi misi dan janji-janji politik yang ia sampaikan di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga: Perasaan Tina Toon Campur Aduk Saat Dilantik Jadi Anggota DPRD DKI

Hal itu juga sesuai dengan pesan sang ayah yakni tetap berdiri di kaki sendiri. Tidak adanya campur tangan sang ayah menjadi manfaat sendiri yang dirasakan Farazandi.

Apa yang ia rasakan di lapangan menjadi suatu bekal saat dia duduk di kursi DPRD setelah dilantik nantinya.

"Tapi kalau nasihat dan segala macam itu pasti, apalagi beliau juga pernah berkecimpung di dunia politik," tuturnya.

Ingin perjuangkan dunia wirausaha di Jakarta

Berlatar belakang sebagai pengusaha dan dosen di bidang wirausaha membuat Farazandi ingin mengembangkan ekonomi kreatif di Jakarta.

Ia lantas mengingat ketika Pilkada DKI, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Aneis Baswedan dan Sandiaga Uno kala itu ingin mengembangkan wirausaha melalui program Oke Oce.

"Tapi saya juga melihat produk hukum dalam Perda itu kalau enggak salah program ekonomi produktif, bagaimana itu mendorong pembekalan pelatihan sampai monitoring untuk mendorong masyarakat pemula ini bisa memulai usahanya," ucapnya.

Perda tersebut yang ingin didorongnya agar masalah pengangguran di Jakarta bisa teratasi dengan masyarakat yang bisa membuka lowongan pekerjaannya sendiri.

Baca juga: Cerita Putri Zulhas Masuk DPRD DKI, Bawa Harapan Guru PAUD dan Ditertawakan Sang Ayah

Dikatakannya pula bahwa bagi anak muda saat ini memiliki banyak ide brilian akan dunia wirausaha yang bisa ciptakan sendiri. Namun yang kurang saat ini adalah keberanian untuk memulai.

"Ini butuh benchmarking untuk anak muda ini berani memulai. Tapi mulainya bukan coba-coba enggak ada kerangka ya. Tetap disiapkan kerangkanya, pelatihannya, maintainnya, mentoring itu dibutuhkan," ujarnya.

Dengan didorongnya Perda tersebut serta dukungan berupa penambahan anggaran ia yakin lambat laun masalah pengangguran dan kemiskinan di Jakarta dapat teratasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com