Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Ambulans Gawat Darurat di Puskesmas Cikokol Tak Boleh Bawa Jenazah

Kompas.com - 27/08/2019, 16:00 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum 1 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Muhammad Adib Khumaidi mengatakan bahwa Ambulans yang ada di Puskesmas Cikokol, Tangerang tidak boleh digunakan untuk mengangkut jenazah.

"Kalau memang seperti di foto (ambulans Puskesmas Cikokol), ambulansnya memang tidak diperbolehkan untuk membawa jenazah, itu ambulans gawat darurat," kata Adib saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Menurut Adib, ambulans gawat darurat tak bisa membawa jenazah, apalagi jika sudah membusuk. Hal itu bisa membawa resiko penularan terhadap pasien-pasien yang menggunakan ambulans tersebut.

Baca juga: SOP Diubah, Ambulans di Tangerang Kini Bisa Dipakai Angkut Jenazah

Dikatakannya pula bahwa untuk memastikan jenazah sudah mengalami pembusukan perlu pemeriksaan dari dokter forensik.

Adib kemudian menyebutkan terdapat dua ambulans lain yang bisa digunakan untuk mengangkut jenazah yakni ambulans transportasi dan ambulans jenazah.

Ambulans transportasi adalah ambulans yang biasa digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien namun bukan dalam kondisi gawat darurat.

"Ambulans transportasi itu yang suka dipakai membawa jenazah untuk pemakaman, itupun kalau dipakai membawa jenazah yang seperti itu, itu memang harus didekontaminasi karena kalau enggak didekomentasi takutnya membawa resiko pada yang nanti pasien selanjutnya," ucapnya.

Baca juga: Viral, Pria Gendong Jenazah karena Ambulans Puskesmas Tak Bisa Dipakai, Begini Cerita Lengkapnya

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan perubahan terhadap Standard Operational Procedure (SOP) penggunaan mobil ambulans yang ada di setiap Puskemas terkait kasus paman gendong jenazah keponakannya.

Kadinkes Kota Tangerang, Liza Puspita Dewi mengatakan per Senin (26/8/2019), ambulans kini bisa digunakan untuk mengangkut jenazah dalam kondisi darurat.

"Seperti meninggalnya kecelakaan atau tenggelam seperti kemarin," kata Liza di kantornya, Senin.

Liza sempat menjelaskan bahwa ambulans yang ada di Puskesmas Cikokol sebelumnya dikhususkan bagi pasien gawat darurat.

"Itu ambulans yang kita sebut ambulan advance dengan beragam alat kesehatan seperti adanya terminator dan ventilitator hingga oksigen," ucapnya.

Terdapat tiga Ambulans advance yang dimiliki oleh Dinkes Kota Tangerang yakni di Puskesmas Ciledug, Cikokol, dan Karawaci Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com