Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Revitalisasi Trotoar, Kios Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya Akan Digusur

Kompas.com - 05/09/2019, 21:49 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kios nasi kapau yang berada di atas trotoar jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat akan dibongkar. Hal itu disebabkan adanya rencana revitalisasi trotoar di jalan tersebut.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dikonfirmasi.

"Iya dibongkar (kios dagang) ini akan ada penataan pedestarian, jadi trotoarnya bakal dilebarin seperti di Cikini, Wahid Hasyim. Jadi nanti lebih lebar (trotoar) nanti. Nah kalau dilebarkan nanti tinggal sisa 2 meter. Kan tidak mungkin dia dagang sempit-sempit, makanya dibongkar," ujar Irwandi saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2019).

Irwandi mengatakan, pihaknya telah memberitahu para pedagang nasi kapau tentang pembongkaran ini.

Bahkan, hari ini ia bersama para stafnya juga berkunjung ke nasi kapau untuk lakukan sosialiasasi adanya pembongkaran itu.

Baca juga: Penjual Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya Terpaksa Libur Selama Kios Direnovasi

"Kami sudah berikan surat pemberitahuan, sudah rapat juga bersama Pak Camat dan Pak Lurah, sudah sosialisasi, standar operasionalnya sudah berjalan," ucap Irwandi.

Irwandi mengatakan, pembongkaran itu akan dilakukan pada Sabtu (7/9/2019) dan Minggu (8/9/2019) besok.

Karena pembongkaran itu, kios-kios nasi kapau itu akan tutup untuk persiapan relokasi ke tempat lain.

"Pembongkaran akan dilakukan hari Sabtu dan Minggu. Jadi mayora sudah oke kita akan segerakan untuk segera ditutup. Jadi bisa langsung diangkat-angkat mejanya. Besok udah mulai dikerjakan," katanya.

Saat pembongkaran, Irwandi mengatakan, para pedagang nasi kapau itu nantinya akan di relokasi ke lahan kosong yang berada di belakang lokasi nasi kapau dijual.

Nantinya, lahan kosong itu akan dipakaikan tenda untuk pedagang nasi Kapau berjualan.

Selain tenda, pihaknya juga akan menyediakan lahan untuk lahan parkir para pelanggan nasi kapau.

Baca juga: Aturan Kementerian PUPR, PKL Boleh Berjualan di Trotoar yang Lebarnya 5 Meter

"Jadi tersedia tempat parkir karena nanti sudah tidak boleh ada parkir pinggir jalan lagi, tempat kuliner, taman dan pusat hiburan. Bisa ada panggung live music lah kalau ada acara-acara," kata Irwandi.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menyiapkan tempat relokasi pedagang nasi kapau.

"Sedang kami siapkan, tenda akan dipasang. Insya Allah Sabtu atau Minggu tenda telah terpasang dan langsung bisa berjualan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com