Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TPS Liar dan Tumpukan Sampah di Kali Jambe Bekasi...

Kompas.com - 06/09/2019, 06:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Melati, nama samaran, gusar ketika ditanya soal tempat penampungan sampah sementara (TPS) di depan rumahnya di Desa Karangsatria, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Selama ini, keluarga Melati hidup dari TPS ilegal tersebut.

"Kalau ini ditutup, kita makan dari mana? Memang mau jamin kita makannya gimana, setiap hari ekonominya dari mana?" kata Melati, Kamis (5/9/2019) sore.

"Boleh saja tutup, tapi ada jaminannya enggak sebulannya buat kami?" imbuhnya.

TPS ilegal itu kira-kira seluas lapangan basket, menghampar di depan rumah-rumah semipermanen, termasuk rumah Melati, di bantaran Kali Jambe.

Dua ratus meter dari sana, terdapat jembatan penghubung Desa Karangsatria dan Desa Mangunjaya.

Di bawah jembatan itulah, aliran kali tertutup hamparan sampah sejauh 500 meter ke arah hilir.

Warga setempat menduga, sampah-sampah itu terbawa aliran kali dari TPS di depan rumah Melati.

"Kalau saya pribadi melihat, itu dari TPS di sana. Sudah membeludak, akhirnya turun ke kali," ungkap Masrad (41), warga Desa Mangunjaya yang terletak di seberang Desa Karangsatria.

Kamis petang, tumpukan sampah tampak sudah bertambah sekitar 50 meter dari titik semula ketika dikunjungi Rabu (4/9/2019). Penambahan itu berasal dari arah selatan, arah TPS ilegal tersebut.

Nafkah keluarga

Kala berbincang dengan wartawan, Melati tak bisa melepaskan tangannya dari kepala si buah hati yang memeluk manja pahanya.

Sejurus kemudian, ayahnya, Satori (85) menghampiri dari arah rumahnya.

Tutupan sampah anorganik di Kali Jambe, perbatasan Desa Mangunjaya dan Desa Karangsatria, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Tutupan sampah anorganik di Kali Jambe, perbatasan Desa Mangunjaya dan Desa Karangsatria, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Satori mengaku sudah berdiam di tempat ini sejak tahun 1950. Kala itu, belum ada perumahan di sekitar Kali Jambe, melainkan rawa-rawa.

"Tahun berapa saya enggak tahu, tanah Bapak dibeli (pengembang perumahan) Koperpu buat jalan utama. Dipindahin sama pegawai kali ke sini," kata Melati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com