Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Vs Thailand, Polisi: Suporter Thailand Juga Kami Kawal

Kompas.com - 10/09/2019, 08:40 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi akan menerjunkan 10.000 personel gabungan untuk mengamankan pertandingan antara Timnas Indonesia vs Thailand.

Pertandingan akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, hari ini (10/9/2019) pukul 19.30 WIB.

Laga Indonesia vs Thailand itu merupakan pertandingan kedua babak kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G.

Argo menyebut, personel gabungan itu akan dibagi dalam empat lapis pengamanan.

"Kami bagi (pengamanan) menjadi empat ring, tentunya di dalam stadion ada ring satu, kemudian di luar stadion itu ring dua, ring tiga adalah area masuk ke Stadion GBK, dan ring empat di jalan-jalan menuju GBK," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Baca juga: Indonesia Vs Thailand, Jupe Optimistis Garuda Kalahkan Gajah Perang

Argo mengatakan, prosedur pengamanan pada pertandingan hari ini tak jauh berbeda dengan pengamanan laga Indonesia vs Malaysia pada Kamis (5/9/2019) lalu.

Polisi akan mengawal para suporter dari Thailand yang hendak menonton pertandingan di SUGBK. Pengawalan akan dilakukan mulai dari kedatangan di Bandara Soekarno Hatta hingga kembali ke Thailand.

"Kegiatan (suporter) kami kawal mulai dari bandara kalau ada suporter dari Thailand. Kemudian di hotel pun kami kawal, dari hotel menuju dan kembali dari GBK," ujar Argo.

Sementara itu, guna menghindari kerusuhan antarsuporter, Argo melarang suporter membawa senjata, minuman dan botol minuman kemasan ke dalam arena SUGBK.

Pengamanan jelang pertandingan pun diperketat. Polisi akan memeriksa barang bawaan para suporter yang ingin menonton pertandingan tersebut.

"Kami akan memperketat (pengamanan) untuk penonton. Kami akan melakukan pemeriksaan, jangan sampai membawa senjata tajam ataupun minuman yang di kemasan plastik yang ada neto-nya. Kita enggak memperbolehkan dibawa masuk," kata Argo.

Baca juga: Laga Indonesia Vs Thailand, Suporter Dilarang Bawa Senjata dan Botol Minum Kemasan

Sebelumnya, kerusuhan sempat terjadi di SUGBK seusai pertandingan Indonesia vs Malaysia yang berakhir kekalahan bagi Indonesia dengan skor 2-3, Kamis (5/9/2019) lalu.

Saat itu, sejumlah oknum suporter tampak melakukan pelemparan botol plastik hingga batu ke arah polisi yang berjaga di sekitar pintu 1 SUGBK.

Polisi yang berjaga sempat menembakkan gas air mata ke arah kelompok suporter yang melakukan kerusuhan untuk membubarkan massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com