Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Serbi Penerapan Perluasan Ganjil Genap di Jalan Gunung Sahari

Kompas.com - 10/09/2019, 09:53 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan perluasan ganjil-genap resmi diterapkan mulai Senin (9/9/2019). Terdapat 16 ruas jalan yang terkena perluasan tersebut, salah satunya Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan petugas dari Suku Dinas Perhubungan, Jakarta Utara dan Satlantas Jakarta Utara tampak berjaga di titik-titik persimpangan yang mengarah ke Jalan Gunung Sahari.

Meski telah 20 hari disosialisasikan, nyatanya masih banyak pengendara mobil berpelat tidak sesuai memasuki Jalan Gunung Sahari di tanggal ganjil.

Rata-rata dalih mereka ialah tidak mengetahui bahwa lokasi tersebut terkena perluasan ganjil genap.

Ada juga pengendara mobil yang melakukan upaya-upaya agar tidak ditilang petugas. Salah satunya adalah Intan, seorang pengemudi mobil city car berwarna biru gelap ini berusaha menelpon kerabatnya saat akan ditilang petugas.

"Enggak tahu tuh siapa yang ditelpon," kata Polisi yang menilang pemilik mobil tersebut.

Baca juga: Seorang Pengendara Telepon Kerabat agar Tidak Ditilang karena Langgar Ganjil Genap

Ia tampak memberikan telpon tersebut kepada polisi yang menilangnya, lalu Polisi itu menjauh dan bercakap-cakap dengan orang yang ditelpon.

Namun, setelah itu, Polisi tersebut menyerahkan ponsel milik Intan. Surat tilang warna biru juga tetap diberikan kepada Intan karena melanggar aturan lalu lintas.

"Enggak tahu (Jalan Gunung Sahari Terkena Ganjil Genap), baru pertama kali lewat sini," ucapnya kepada wartawan.

Dengan membawa surat tilang berwarna biru itu, Intan pun meneruskan perjalanannya menuju arah Ancol.

Jakarta Utara pelanggar terbanyak

Jakarta Utara sejatinya menjadi yang paling sedikit terkena perluasan ganjil genap. Jika dihitung, wilayah Jakarta Utara yang terkena perluasan ganjil genap hanya 1,5 kilometer dari Pos Polisi Bintang Mas sampai rel kereta api depan WTC Mangga Dua.

Namun, Jakarta Utara justru mendapat predikat pelanggar ganjil genap terbanyak di hari pertama penerapan.

Baca juga: Pelanggar Terbanyak Ganjil Genap Ada di Jakarta Utara

"Jumlah (pelanggaran) terbanyak ada di Jakarta Utara yakni 251 pelanggar di traffic light Bintang Mas, Jalan Gunung Sahari. Itu mungkin karena masih baru ( perluasan ganjil genap) jadi tidak diketahui oleh mereka (pengendara)," kata Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir, di kantornya, Senin.

Hal itu memang terlihat di lokasi Jalan Gunung Sahari. Hampir di setiap lampu hijau menyala, ada saja pelanggar yang ditilang Polisi karena memasuki kawasan perluasan ganjil genap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com