Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khansa Aathira, Korban Tol Purbaleunyi Sempat Baca Pesan Ibunya Sebelum Tabrakan Terjadi

Kompas.com - 13/09/2019, 14:55 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

“Kami itu pikirnya anak saya diculik saja begitu, tidak ada pikiran lainnya,” kata Harlina.

Saat perjalanan ke Bandung, Ermansyah, ayah Khansa pun meminta temannya yang juga anggota Polri untuk melacak ponsel anaknya itu.

Baca juga: Di Hari Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Iwan Sengaja Bekerja untuk Beli Sepatu Anak

“Nah pas dilacak ternyata terakhir itu ponsel anak saya di Tol Purbaleunyi KM 91,” ujar Ermansyah.

Tak menunggu lama, akhirnya ia pun bergegas berbalik ke Polres Karawang untuk mengecek mobil Mazda B 411 AT warna hitam yang dibawa anaknya.

Nyatanya, benar saja mobil itu ada di Polres Karawang dengan keadaan terbakar habis.

“Langsung saya juga ke Rumah Sakit MH Thamrin untuk menyerahkan data DNA anak saya,” ucap Ermansyah.

Tangis, hancur, terpukul semua campur aduk dirasakan oleh Hermansyah. Ia tak menyangka anak yang dibanggakan di keluarga telah tiada.

Rencananya Akan Lanjutkan S3

Khansa, wanita umur 23 tahun yang saat ini duduk di bangku mahasiswi S2 di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) hampir menyelesaikan kuliahnya.

Bahkan rencananya, Khansa akan menyelesaikan S2 nya pada Desember 2019 dan wisuda pada Januari 2020.

“Dia sebentar lagi lulus kuliah dan rencananya akan melanjutkan S3,” kata Ermansyah.

Bahkan Khansa pun berencana akan membiayai kuliahnya sendiri saat S3 nanti.

Sebab ia kala itu tengah mencari pekerjaan untuk biaya melanjutkan kuliahnya.

“Dia bilang ‘aku tidak mau repotkan ayah, aku kerja aja biaya sendiri yah buat kuliah’, saya selalu bangga kemauan dia,” ucap Ermansyah.

Adapun Khansa merupakan satu dari empat jenazah korban kecelakaan tersebut yang berhasil diidentifikasi RS Polri. Tiga jenazah lainnya yakni, Umayah Ulfah (25) warga Bekasi Utara, Nailisma (22) warga Bogor, Jawa Barat, Lela Yuliantika (40) warga Bandung, Jawa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com