DEPOK, KOMPAS.com - Ketua DPC PKB Depok Slamet Riyadi mengaku pesimis dengan usulan PDI Perjuangan bentuk koalisi gemuk untuk menghadapi Partai Keadilan Sejahtera di Pilkada Depok.
Sebab, semua partai itu punya kepentingan masing-masing sehingga sulit disatukan.
"Saya masih pesimistis karena kalau bicara pilkada ini semua partai lebih punya kepentingan masing-masing yang terkadang sulit untuk disatukan," ujar Slamet saat dikonfirmasi, Minggu (15/9/2019) malam.
Dia menilai sebenarnya langkah yang bagus untuk membentuk koalisi gemuk demi melawan PKS. Apalagi kepala daerah yang diudung PKS sudah 15 tahun memimpin Kota Depok.
Ajakan dari PDI-P juga punya kekuatan. Sebab PDI Perjuangan memiliki 10 kursi di DPRD Kota Depok dan merupakan partai pemenang dalam Pileg 2019.
Baca juga: Diajak PDI-P, PPP Belum Tentukan Arah Koalisi dalam Pilkada Depok
"Kalau PDIP mau membuat koalisi gemuk itu bagus karena PDIP sendiri juga partai gemuk bahkan partai penguasa di negara ini," kata Slamet.
Namun tetap saja dia pesimistis koalisi gemuk bisa terwujud dalam Pilkada Depok.
Sementara itu, PKB kini juga tengah mengkaji partai mana saja yang akan menjadi koalisi dalam Pilkada Depok nanti.
"Saya mau lihat dan kaji dulu mau kemana PKB akan berlabuh, kalau saya sekarang menunggu dulu kira-kira kemana yang bisa menang," kata Slamet.
Wacana membentuk koalisi gemuk yang digagas Partai PDI Perjuangan untuk menghadapi Pilkada Depok semakin santer terdengar.
Namun sampai saat ini belum diketahui siapa saja partai yang akan masuk ke dalam koalisi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.