Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN 07 Cilincing Naikkan Daya Listrik Sekolah Terkait Pemasangan Filter Udara

Kompas.com - 18/09/2019, 21:39 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SDN 07 Cilincing Juhaedin mengatakan pihaknya terpaksa menaikkan daya listrik terkait pemasangan filter udara di sekolah tersebut.

"Listriknya dinaikan dari 4.400 watt jadi 11.000 watt," kata Juhaedin di lokasi sekolah, Rabu (18/9/2019)

Penaikan daya listrik itu dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan listrik dari exhaust, kipas uap, dan akuarium yang dipasang di tujuh kelas tersebut.

Sejatinya, kata Juhaidin, pihak sekolah ingin menaikkan daya listrik sekolah menjadi 24.000 watt mengingat pada tahun ajaran 2019/2020 ini seluruh SD akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SD.

Baca juga: Pemasangan Filter di SDN 07 Cilincing Jadi Contoh bagi Sekolah Lain yang Terpapar Polusi

Namun, peningkatan daya listrik ini dilakukan secara bertahap mengingat besarnya biaya yang dikeluarkan

Kurang lebih Rp 7 juta biaya yang harus dikeluarkan sewaktu menaikkan daya listrik tersebut. Selain itu, Juahedin biaya listrik bulan yang biasa sekitar Rp 3 juta per bulannya, diprediksi Juhaedin meningkat dua kali lipatnya.

Namun seluruh biaya tersebut akan ditanggung oleh Dinas Pendidikan melalui anggaran Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara

"Biaya tidak akan dibebankan kepada orang tua murid. Sekarang pokoknya biaya pendidikan SD dan SMP di Jakarta gratis," ujar Juhaedin.

Baca juga: ISPA hingga Pneumonia Menghantui Warga Sekitar Industri Pembakaran Arang di Cilincing

Juhaedin turut menjelaskan bahwa dirinya juga dibantu PLN dalam menyegerakan penaikan daya listrik sekolah tersebut.

"Karena biasa lima hari kerjam Tapi karena ini instruksi Gubernur DKI jadi langsung diapasang jam 10.00 WIB. Jadi PLN tidak menghambat," ucapnya.

Adapun pemasangan filter udara di sekolah tersebut sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bentuk solusi jangka pendek dari polusi udara yang disebabkan industri pembakaran arang dan peleburan timah.

Hingga Rabu sore, baru satu dari tujuh kelas yang filter udaranya terpasang sempurna. Namun, pemasangan filter udara ini ditargetkan selesai pada esok hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com