JAKARTA, KOMPAS.com - Barikade polisi di Simpang Susun Semanggi, Jakarta Pusat mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa aksi unjuk rasa di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (24/9/2019) pukul 20.17.
Pantauan Kompas.com, tembakkan gas air mata awalnya diarahkan kepada massa yang berkumpul di depan Simpang Susun Semanggi arah Gedung DPR Republik Indonesia.
Selanjutnya, polisi menembakkan gas air mata menembakkan gas air mata ke arah massa yang berkerumun di depan Plaza Semanggi.
Massa tersebut pun langsung berhamburan pergi menggunakan motor. Adapun, ada pula massa yang berhamburan pergi dengan berlari.
Sejumlah massa yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR Republik Indonesia mulai melempari petugas kepolisian dengan batu yang membentuk barikade di Simpang Susun Semanggi.
Baca juga: Massa Mulai Melempari Polisi dengan Batu di Simpang Susun Semanggi
Barikade polisi tersebut dibantu oleh personel TNI. Barikade polisi tersebut juga dilengkapi alat pengamanan yakni tongkat kayu dan tameng (pelindung badan).
Sebelumnya, polisi yang berada di mobil komando mengimbau massa untuk membubarkan diri.
"Silakan adik-adik untuk membubarkan diri," kata salah satu polisi yang berada di mobil komando.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan dengan tujuan menuntut dibatalkannya pengesesahan UU KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Mahasiwa menegaskan bahwa aksi unjuk rasa mereka sama sekali tidak terkait upaya untuk menggagalkan pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan pakil presiden terpilih pada 20 Oktober nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.