Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menit Demi Menit Demo Mahasiswa Ricuh di DPR, Demonstran Melawan hingga Kehadiran Oknum Perusuh

Kompas.com - 25/09/2019, 10:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mencekam semalaman. Demo mahasiswa yang semula berlangsung tertib di depan Gedung DPR berubah menjadi kericuhan.

Titik rusuh bergeser ke sejumlah tempat. Gas air mata pun ditembakkan berkali-kali. Pedihnya menyebar bahkan ke tempat-tempat yang bukan merupakan titik aksi unjuk rasa.

Para mahasiswa hendak menyuarakan penolakan mereka terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) karena ada beberapa pasal yang kontroversial.

Pasal-pasal kontroversial tersebut di antaranya delik penghinaan terhadap presiden/wakil presiden (Pasal 218-220), delik penggunaan terhadap lembaga negara (Pasal 353-354), serta delik penghinaan terhadap pemerintah yang sah (pasal 240-241).

Para mahasiswa dari berbagai kampus berbondong-bondong menuju Gedung DPR. Warna-warni jas almamater memenuhi sepanjang Jalan Gatot Subroto.

Berikut ini adalah kronologi menit demi menit demo mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR pada Selasa (24/9/2019).

Pukul 07.30 WIB, mahasiswa datang

Para mahasiswa mulai datang ke depan Gedung DPR pukul 07.30 WIB. Rombongan mahasiswa yang tiba lebih dulu berasal dari Universitas Islam Negeri Bandung. Mereka mengenakan jaket almamater berwarna biru. 

Baca juga: Demo Mahasiswa di DPR, Polda Metro Jaya Amankan 90 Orang

Sebelum mereka datang, gerbang pintu utama Gedung DPR sudah dipasangi kawat berduri. Pembatas beton atau separator juga dipasang di belakang kawat duri itu.

Pukul 08.00 WIB, bersiap di Senayan

Sementara itu, pergerakan mahasiswa dari kampus lain juga sudah terlihat di titik lain. Pukul 08.00 WIB, para mahasiswa mulai berkumpul di kawasan Senayan, tepatnya di Jalan Gerbang Pemuda.

Ratusan mahasiswa berdatangan dengan bus dan juga motor. Termasuk mahasiswa dari luar Jabodetabek. Sejumlah mahasiswa Purwokerto misalnya, mereka berangkat tengah malam dan tiba di kawasan Senayan pukul 08.00 WIB. Mereka berkumpul dan bersiap untuk sama-sama berjalan kaki menuju Gedung DPR.

Mahasiswa dari luar Jakarta seperti Bekasi dan Depok juga bersiap di wilayahnya masing-masing untuk berangkat ke Gedung DPR. 

Pukul 12.00 WIB, massa menuju DPR

Semakin siang, gelombang mahasiswa semakin besar. Pukul 12.00 WIB, mahasiswa yang berkumpul di kawasan Senayan berjalan bergandengan tangan menuju Gedung DPR. Siap untuk bergabung dengan para mahasiswa yang telah lebih dulu berada di sana.

Baca juga: Polisi Sebut Pola Perusuh Pasca Demo Mahasiswa di DPR Mirip 22 Mei

Tanpa melihat warna almamater, mereka berjalan beriringan.

Mereka berjalan sambil mengibarkan bendera universitas masing-masing. Tidak ketinggalan, mereka meneriakan "Tolak! Tolak! Tolak RUU sekarang juga! Hidup Mahasiswa !".

Pukul 12.20 WIB, Jalan Gatot Subroto ditutup

Ribuan mahasiswa yang bergerombol menuju Gedung DPR membuat Jalan Gatot Subroto tidak bisa dilewati kendaraan lagi. Jalan Gatot Subroto pun ditutup untuk kendaraan umum.

Jalur bus transJakarta dan sisa ruas jalan itu ditutup dari depan perempatan Senayan, tepat setelah jembatan Semanggi sampai flyover arah Grogol, Jakarta Barat.

Polisi pun menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi.

Pukul 12.28 WIB, massa mulai melawan

Sejumlah mahasiswa yang berunjuk di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, menjebol barier kawat berduri yang dipasang di depan Gedung DPR.

Massa mahasiswa merusak barier kawat berduri di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Massa mahasiswa merusak barier kawat berduri di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

Mereka memaksa untuk masuk ke dalam gedung DPR. Pada pukul 12.28 WIB, mereka tampak menginjak-injak kawat berduri yang dipasang di depan pagar Gedung DPR.

Mereka juga tampak menggoyang-goyangkan kawat itu dan menerobos ke arah gerbang Gedung DPR. Massa juga mengetok bahkan menggoyang gerbang di Gedung DPR

Pukul 13.47 WIB, massa meminta bertemu pimpinan DPR

Perwakilan mahasiswa melakukan mediasi dengan Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan di depan Gedung DPR. Mereka berdialog di atas mobil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com