Barikade polisi terpaksa mundur setelah massa melawan dengan melempari bambu, batu, hingga petasan.
Saat itu, polisi hanya berlindung di bawah tameng yang dibawa. Empat mobil water cannon kemudian dikerahkan untuk menyemprotkan air ke arah massa.
Setelah mundur sekitar 300 meter, pasukan Brimob kemudian melawan dengan menembakan gas air mata lagi.
Kericuhan yang sama juga terjadi di sekitar Jakarta Convention Center pada pukul 18.35 WIB. Mahasiswa berusaha mengepung polisi yang sedang berada di dalam JCC. Polisi sempat meminta para mahasiswa untuk mundur, tetapi mereka bergeming.
Polisi pun melempar flare untuk membubarkan mereka.
Selepas magrib, kericuhan terus terjadi di sejumlah titik. Tembakan gas air mata terdengar di mana-mana. Pada pukul 20.30 WIB, pasukan TNI dari kesatuan Marinir Kodam Jaya mulai turun untuk membantu mengamankan demo.
Baca juga: Pasukan Marinir Mendekati Massa di Senayan, Mahasiswa Berhenti Melawan
Massa yang semula melempari Brimob dengan batu kemudian berhenti melakukan pelemparan. Mereka menyambut baik kedatangan Marinir.
Puluhan Marinir tersebut berada di dekat barisan mahasiswa untuk meredam amarah massa.
Pukul 21.30 WIB, situasi di sejumlah titik sudah mulai terkendali. Namun di titik lain suasana masih panas. Massa yang entah berasal dari mana membakar sejumlah pos polisi, salah satunya Pos Polisi Palmerah.
Berdasarkan siaran Kompas TV, massa masih bentrok dengan aparat Kepolisian pukul 22.45 WIB. Massa berkumpul di jalan selepas flyover menuju simpang Slipi. Sementara aparat Kepolisian membentuk barikade di atas flyover.
Meski polisi menembakan gas air mata berkali-kali, massa tidak bubar.
Mereka melawan dengan melempari polisi dengan batu. Massa juga membakar barang-barang di tengah jalan.
Tidak semua orang yang terlibat kerusuhan tersebut adalah mahasiswa yang berdemo di depan Kompleks Parlemen Senayan. Sebagian orang tidak memakai jaket almamater.
Sementara pembakaran berlangsung, suasana di Jalan Gatot Subroto berangsur normal. Pukul 22.15 WIB, jalan yang menjadi lokasi utama demo itu sudah bisa dilalui kendaraan.
Baca juga: Massa Pendemo Bubar, Jalan Gatot Subroto Berangsur-angsur Dapat Dilalui
Beberapa pengendara yang melintas di kawasan itu tampak merasakan efek gas air mata yang masih tersisa. Ada yang bersin, mengucek mata, bahkan ada yang mencuci muka
Suasana kondusif tidak berlangsung lama malam itu. Bentrokan tidak lagi murni antara mahasiswa dengan polisi. Hal ini terlihat dari pakaian massa yang terlibat dalam bentrokan itu.
Massa tidak memakai jas almamater seperti yang dikenakan mahasiswa sejak pagi. Sebagian mengenakan sandal jepit. Bahkan, ada yang hanya mengenakan celana pendek. Banyak pula yang mengenakan masker wajah, kain penutup wajah hingga jaket dengan tudung kepala.
Bentrokan itu salah satunya terjadi di sepanjang Jalan Tentara Pelajar atau di belakang Kompleks Parlemen Senayan.
Pukul 23.10 WIB, polisi berkumpul di sekitar Lapangan Tembak. Massa melempar polisi dengan batu.
Mereka berteriak mencaci aparat polisi dan memberi instruksi sesama mereka agar tetap waspada. Tidak ada lagi seruan tentang tuntutan yang sejak pagi disuarakan pemuda-pemudi berjaket almamater di depan Gedung DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.