Polisi membuka jalur putaran balik yang ada di tengah tol. Satu persatu kendaraan memutar balik di dalam tol dan kembali ke arah Semanggi.
Setelah memutar balik, para kendaraan keluar tol menuju jalur lambat. Beberapa pengendara mengaku ketakutan ketika terkepung diantara dua titik kerusuhan.
KRL di dua stasiun terhenti
Tak hanya tol yang bisa dilintasi, perjalanan Kereta Listrik (KRL) dari dan menuju Stasiun Tanah Abang lintas Tanah Abang-Maja-Rangkasbitung tidak dapat berjalan selama kericuhan terjadi.
Baca juga: Satu Unit Mobil yang Terparkir Dekat Polsek Tanah Abang Dibakar Massa
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 1 (Daops 1) Eva Chairunisa mengatakan, saat itu perlintasan KRL antara Stasiun Tanah Abang dan Palmerah tidak dapat dilintasi KRL.
Hal itu menyebabkan perjalanan rel menuju Stasiun Tanah Abang dari Maja-Rangkasbitung hanya sampai Stasiun Kebayoran.
Stasiun Tanah Abang dan Palmerah tidak dapat dilintasi KRL lintas Tanah Abang-Maja-Rangkasbitung.
"Perjalanan kereta dari Maja-Serpong-Rangkasbitung menuju Tanah Abang hanya dapat dilakukan dari Stasiun Kebayoran dan sebaliknya. Perjalanan kereta dari Stasiun Tanah Abang masih dibatalkan sementara," kata Eva dalam keterangan resminya.
Massa dibubarkan pukul 18.00 WIB
Meski kerusuhan sempat berlangsung beberapa jam, sesuai Perkap No. 7 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka Umum, aparat kepolisian melakukan pembubaran paksa aksi unjuk rasa di sekitar komplek Dedung DPR RI.
Tepat pukul 18.00 WIB, aparat menembakan kembang api untuk membubarkan massa.
Namun, pengunjuk rasa meminta agar aparat tidak menggunakan tindakan represif dan gas air mata terhadap mereka.
Massa dipukul mundur
Karena tak kunjung membubarkan diri, sekitar pukul 18.40 WIB, demonstran tampak dipukul mundur aparat kepolisian dari flyover Slipi. Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.
Mereka berlarian ke kawasan Pejompongan. Mereka berhamburan menuju rumah-rumah warga.
Beberapa di antara massa ada yang masih melawan.
Massa melempar batu, petasan, dan bom molotov ke arah aparat. Aparat kembali menembakkan gas air mata ke mereka.
Para perusuh di sekitar Gedung DPR disebut bukan dari pihak mahasiswa.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sultan Rivandi mengatakan, seluruh mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa sudah membubarkan diri sejak pukul 17.00 WIB.
"(Seluruh mahasiswa) sudah bubar. (Perusuh), bukan mahasiswa, kita pastikan bukan," ujar Sultan saat dihubungi Kompas.com, Senin malam.
Sultan mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi lainnya yang juga ikut aksi unjuk rasa hari ini.
Sejak awal, seluruh BEM sepakat bahwa mereka hanya berdemonstrasi hingga pukul 17.00 WIB.
"Pukul 17.00 kita sudah tarik mundur karena memang kita sudah kesepakatan pukul 17.00 pulang," kata dia.
Provokator diamankan
Saat bentrokan terjadi, polisi amankan dua orang yang diduga sebagai provokator dari kericuhan dalam demonstrasi di depan restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat.
Dua orang demonstran tersebut langsung diamankan oleh polisi ke arah gedung DPR RI.
Keduanya tampak tidak memakai atribut mahasiswa dan kelompok demonstran buruh.
Polisi juga telah menurunkan aparat tidak berseragam dinas ke tengah massa aksi untuk mengamankan provokator kericuhan.
Kepung gedung BPK