Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama 7 Jam Rusuh Demonstran di Sekitar Gedung DPR...

Kompas.com - 01/10/2019, 07:42 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjadi sasaran serangan sekelompok demonstran yang rusuh sekitar pukul 19.00 WIB.

Massa ini melempar batu ke arah aparat yang berjaga di dalam kantor BPK.

Tak hanya melempar batu, massa juga menjebol pagar gedung BPK. Beberapa di antaranya ada yang menerobos masuk.

Sementara beberapa orang lainnya merusak dengan menginjak-injak sepeda motor yang terparkir di dekat gedung BPK.

Tak ada pegawai atau pun warga saat kerusuhan ini terjadi. Para pegawai tampak berada di dalam gedung tersebut, menyaksikan kerusuhan yang terjadi hanya beberapa meter dari hadapan mereka tersebut.

Gas air mata ditembak ke Atma Jaya

Di sisi lain, massa yang dipukul mundur aparat kepolisian dari simpang susun Semanggi mulai mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman, pukul 21.31 WIB.

Tepat di depan kampus Universitas Atmajaya, bentrokan terjadi antara massa dengan aparat kepolisian.

Warga tak diperkenankan berjalan kaki di sekitar area bentrok terjadi.

Adapun bentrok yang terjadi di depan kampus Atmaja didominasi oleh massa yang bercelana abu-abu dengan kaus.

Sementara aparat kepolisian yang terlibat bentrok adalah aparat polisi tak berseragam.

Kabut gas air mata dilaporkan masuk ke kawasan Atma Jaya yang dijadikan sebagai posko medis bagi para demonstran mahasiswa hari ini.

Berdasarkan kesaksian mahasiswa Atma Jaya, polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa aksi yang berada di sekitar Kampus Atma Jaya.

Padahal, kampus tersebut dijadikan sebagai titik posko evakuasi bagi korban luka-luka.

"Massa aksi mengarah ke kampus, namun polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa yang mengarah ke arah kampus," ujar mahasiswa Fakultas Hukum Atma Jaya, Natado, saat dihubungi Kompas.com.

"Serta-merta tembakan itu mengarah ke kampus, yang seharusnya menjadi titik netral dan sudah ada posko evakuasi," kata Natado.

Menurut Natado tembakan gas air mata berlangsung sejak pukul 18.50 WIB.

Mobil di Polsek Tanah Abang dibakar

Kericuhan ini juga berdampak pada terbakarnya satu unit mobil Toyota Avanza warna hitam yang terparkir di depan Polsek Metro Tanah Abang terbakar, sekitar pukul 22.15 WIB.

Pelaku pembakaran diperkirakan massa yang dipukul mundur aparat kepolisian ke arah Pejompongan dan Karet.

Mobil Toyota Avanza B 1722 SKP berwarna hitam ini kini hanya menyisakan rangka sementara bagian dalamnya habis dilalap api. Tak diketahui pasti pemilik dari mobil ini.

Namun, mobil ini diparkir dekat dengan Polsek Metro Tanah Abang.

Sementara di sisi kanan kirinya juga terdapat dua mobil lain, yakni Toyota Avanza warna putih B 2233 YYT dan sebuah mobil Suzuki putih DK 706 ET yang mengalami kerusakan.

Kaca di kedua mobil itu pecah. Sedangkan di bagian pos penjagaan Polsek Metro Tanah Abang, kaca juga pecah ditimpuk warga.

Situasi kondusif

Situasi Jalan Gatot Subroto dan kawasan Semanggi, tepatnya di sekitar Kampus Atma Jaya, Plaza Semanggi, dan gedung Polda Metro Jaya mulai kondusif pada pukul 23.00, setelah kerusuhan antara demonstran dan polisi pecah selama hampir tujuh jam.

Polisi mulai membuka arus lalu lintas dari arah Cawang menuju Slipi dan sebaliknya. Kendaraan bermotor sudah dapat melintas. Kendaraan yang melintas tampak ramai lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com