Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepati Komitmen, Aksi Damai Mahasiswa Dekat DPR Bubar Pukul 17.00 WIB

Kompas.com - 01/10/2019, 17:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Mahasiswa Indonesia yang terdiri dari BEM beberapa kampus mulai membubarkan diri selepas aksi damai selama 3 jam di Jalan Gatot Subroto dekat Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).

Keputusan ini sejalan dengan rencana aksi yang disampaikan pagi tadi, bahwa mahasiswa akan ditarik mundur pukul 17.00 WIB.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, mobil komando mereka mulai meninggalkan lokasi pada pukul 16.38 WIB.

"Kemarin kami sudah komitmen dengan aparat bahwa sesuai batas waktu (akhir unjuk rasa), kami akan membubarkan diri pukul 17.00," ujar Muhammad Abdul Basir, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, koordinator aksi hari ini.

Baca juga: 9 Tuntutan Aksi Damai Aliansi Rakyat Bergerak #GejayanMemanggil

"Tuntutan pun sudah kita pampang terkait dengan perjuangan hari ini dan sudah sampai ke khalayak ramai. Sekarang kita akan tutup," tambah dia.

Selepas mobil komando meninggalkan titik aksi, sejumlah mahasiswa menyempatkan diri menunaikan salat berjamaah.

Para mahasiswa kemudian berpamitan dengan aparat yang berjaga dengan menyalami mereka satu per satu. Beberapa di antaranya bahkan berfoto ramai-ramai bersama aparat yang masih mengenakan atribut lengkap.

Hingga pukul 17.15 WB, masih ada puluhan mahasiswa yang bertahan di titik aksi, namun tak ada yang berorasi di antara mereka.

"Silakan ambil posisinya, kita akan kembali ke ruang-ruang akademik kita. Hidup mahasiswa!" seru orator.

"Hidup!" sahut peserta aksi.

Baca juga: 150 Mahasiswa Undip ke Jakarta Serukan Aksi Damai di Depan Gedung DPR RI

Aliansi Mahasiswa Indonesia yang terdiri dari beberapa BEM kampus kembali menggelar aksi damai hari ini. Namun, mahasiswa tak mampu mendekati gedung DPR/MPR karena polisi dan marinir memblokade akses mereka sejak persimpangan Jalan Gerbang Pemuda.

Tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini tidak banyak berbeda dengan tuntutan saat kali perdana aksi pada Selasa (24/9/2019) lalu dan Senin (30/9/2019).

Meskipun beberapa RUU bermasalah --seperti RKUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Minerba-- telah diputuskan nasibnya kemarin, namun mahasiswa masih memiliki beberapa tuntutan lain yang belum berjawab, seperti dalam isu kejahatan lingkungan, isu antikorupsi, dan penangkapan aktivis.

Selain itu, tuntutan mahasiswa bertambah satu hari ini, yakni terkait jatuhnya korban-korban sipil akibat kekerasan aparat selama gelombang aksi unjuk rasa sepekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com