Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Ditangkap Usai Kepergok Hendak Curi Motor Marbot Masjid

Kompas.com - 02/10/2019, 19:52 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Tambora mengamankan pria berinisial AS (21) karena ketahuan mencuri sepeda motor milik marbot masjid.

Peristiwa itu terjadi di Masjid Kampung Baru Pekojan, Tambora Jakarta Barat pada Selasa (1/10/2019) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, pelaku beraksi saat korban sedang beristirahat usai membersihkan masjid.

"Pelaku telah mengincar motor korban. Saat korban memarkir kendaraannya, pelaku langsung beraksi. Beruntung, seorang saksi yang melihat langsung membangunkan korban," kata Kompol Iver, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/10/2019).

Saat itu, korban memang biasa memarkir sepeda motor di halaman masjid usai membersihkan masjid korban istirahat.

Baca juga: Ini Cara Mencegah Pencurian Motor dari Pencuri yang Beraksi dalam 3 Detik

Saat tertidur, tiba-tiba dibangunkan oleh saksi sesama marbot masjid. Saksi bertanya apakah marbot mengenal pelaku yang membawa motornya.

Mengetahui hal itu, korban kaget dan terbangun. Kemudian dia bersama saksi langsung bergegas menuju tempat parkir sepeda motor.

"Teriakan koban memancing reaksi warga sekitar dan bersamaan dengan petugas Reskrim dari Polsek Tambora yang sedang melaksanakan patroli langsung mengamankan pelaku," tambah Iver.

Di kesempatan berbeda, Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Supriyatin mengatakan, pelaku bersama barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat.

"Sempat ingin dihakimi, tapi kan ada kita ya dilerai sudah berhasil diamankan. Enggak pakai narkoba. Pelaku sudah kita amankan dan akan diperiksa lebih lanjut," kata Supriyatin saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com