Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bunga Bangkai Mekar di Sekolah Bekasi…

Kompas.com - 05/10/2019, 06:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Staf dan murid SDN Kayuringin Jaya II di Bekasi Selatan dikejutkan dengan kemunculan bunga bangkai jenis amorphophallus paeoniifolius di halaman sejak dua hari belakangan.

Kamis (3/10/2019), bunga bangkai itu menyeruak di antara semak-semak di salah satu sudut halaman sekolah.

"Minggu kemarin belum ada. Ini baru kemarin saya tahunya. Sore-sore itu kecium bau bangkai. Kalau kembang kan biasa semerbaknya wangi, ini mah bau. Banyak gitu lalat hijau ngerubung kalau sudah sore," ujar pelatih ekstrakulikuler yang melatih pencak silat tiap pekan di SDN Kayuringin Jaya II kepada Kompas.com, Jumat (4/10/2019).

Bunga bangkai tersebut sudah tumbuh sekitar 30-40 cm. Kelopaknya merekah berwarna merah cerah, sedangkan kuncupnya merah hati.

Keduanya tampak mengeriput, salah satu bagian kuncupnya koyak. Aroma busuk tercium ketika mendekatkan hidung ke kuncupnya.

Awal kemunculan

Nana (56), penjaga sekolah yang tinggal di sebuah warung dekat bunga bangkai itu tumbuh mengatakan, kemunculan bunga bangkai sudah terlihat sejak Senin (30/9/2019).

"Waktu pertama lihat, kayak jantung begitu. Tadinya polos saja, tanah biasa saja, buat menaruh sisa bakaran sampah," kata Nana kepada Kompas.com, Jumat.

Nana berujar, ia membiarkan saja "jantung" tersebut tanpa memberinya perhatian khusus. Karena tidak tahu "jantung" itu akan tumbuh jadi bunga bangkai, Nana tak menyiraminya, berbeda dengan pohon-pohon lain di halaman sekolah yang memang sengaja ia tanam dan rajin disiram tiap hari.

Baca juga: Bunga Bangkai Tumbuh di Sekolah, Murid SDN Kayuringin Jaya II Bekasi Tak Perlu ke Kebun Raya Bogor

Pria asal Sumedang itu menduga, bunga bangkai langka itu bisa tumbuh karena tanah di halaman sekolah subur. Kesuburan itu didapat dari hasil pembakaran sampah yang ditabur ke halaman.

"Yang lain mah diurus, maksudnya memang saya sengaja tanam. Kalau ini memang tahu-tahu muncul saja. Ini pohon-pohon semua yang saya tanam bisa berbuah, kayak jeruk, mangga, itu dari bakaran sampah," ujar Nana yang mengaku telah 14 tahun menjaga sekolah.

Tiga hari sejak kemunculan "jantung" tadi, tunas itu merekah menjadi bunga berukuran besar. Ia pun menginformasikan kemunculan bunga tersebut pada para guru.

"Baunya sudah dua hari lalu muncul kalau sore ke malam, kayak bangkai tikus gitu. Nah ini banyak lalat karena disobek sama anak-anak," ujar Nana.

Bunga bangkai ini tidak muncul begitu saja. Rupanya, Nana pernah membawa bibit bunga bangkai yang ia sebut “suweg” dari kampungnya di Sumedang. Tapi, itu tahun lalu. Ia kemudian memotong-motong bibit itu lalu menebarkannya begitu saja ke sembarang lahan.

"Saya bawa iseng saja sebulat gede begini. Terus dikupas pakai pisau kulitnya, disebar saja. Enggak ada niat buat sengaja ditanam," kata Nana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com