Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Dipindahkan dari Kebon Sirih, Pencari Suaka: UNHCR 7 Tahun Bohongi Kami!

Kompas.com - 10/10/2019, 21:05 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 orang pencari suaka yang kembali menempati trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat tepatnya di depan Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), menolak untuk dipindahkan.

Pantauan Kompas.com pukul 20.30 WIB, Kamis (10/10/2019), para pencari suaka masih bertahan di depan Kantor UNHCR.

Mereka berkumpul dan berteriak "justice, justice, justice" ketika hendak dipindahkan. Sudah ada 2 bus Transjakarta untuk mengangkut pencari suaka yang disediakan.

Pihak Satpol PP pun melakukan negosiasi agar mereka mau dipindahkan. Namun, para pencari suaka ini tetap bertahan dan duduk di atas trotoar bersama anak-anak mereka.

Baca juga: Kembali ke Trotoar Kebon Sirih, Pencari Suaka Keluhkan Jumlah Uang yang Diberi UNHCR

Terlihat seorang ibu menggendong bayinya yang sudah tertidur pulas. Beberapa anak kecil juga masih bertahan di trotoar.

Salah satu perwakilan menyebut mereka tak mau dipindahkan jika tak ada kepastian dari UNHCR mengenai kelanjutan nasib mereka.

"Nah kalau sekarang kami pindah ke sana (Kalideres), besok pasti balik lagi ke sini karena mereka tidak ada jaminan ke kami," ucap perwakilan tersebut.

Menurut dia, nasib mereka terus berulang jika dipindahkan namun tak diberi jaminan hidup maka kembali terlunta-lunta di trotoar.

Baca juga: Naik Bus dari Kalideres, Sekitar 500 Pencari Suaka Menuju Kebon Sirih

"Bapak bayangkan mereka (UNHCR) selama 7 tahun bohongi kami, bagaimana kami mau percaya," kata dia.

Petugas Satpol PP pun terus membujuk agar mereka meninggalkan lokasi itu dan tak mengganggu ketertiban.

"Di sini kan banyak orang, kami ingin kalian naik ke bus nanti sambil dicarikan solusinya," kata petugas Satpol PP yang diketahui bernama Budhy.

Diketahui, ratusan pencari suaka kembali memenuhi trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Baca juga: BERITA FOTO: Para Pencari Suaka Kembali Mengungsi di Gedung Eks Kodim Kalideres

Para pencari suaka memenuhi trotoar mulai dari depan kantor UNHCR atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi hingga depan kantor Dewan Pers.

Sebagian pencari suaka membawa papan bertuliskan "we fled being abused, STOP saying : sleeping on the road is your culture" juga "UNHCR was established to serve not to depress the refugees".

Selain menuntut kebutuhan pokok seperti air bersih, listrik, dan pasokan makanan yang tak lagi didistribusikan, mereka mengaku tak bisa hidup dengan hanya diberikan uang Rp 1 juta per bulan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com