Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki yang Tersisa dalam Kematian Tiga Pemuda Saat Demo Rusuh di Sekitar DPR...

Kompas.com - 13/10/2019, 07:10 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Ketika sampai ke rumah sakit, tangis Maspupah makin pecah kala melihat wajah anaknya. Kala itu, Maspupah melihat tubuh anaknya telah kaku dan biru. Maspupah pun diminta menandatangani surat oleh polisi.

Dia tidak ingat jelas isi suratnya. Namun, yang dia ingat surat itu berisi keterangan bahwa anaknya meninggal karena asma.

"Isi suratnya bilang kalau Maulana Suryadi kena gas air mata dan asma," kata dia.

Maspupah mengakui anaknya memang punya latar belakang asma. Namun, kecurigaan Maspupah kembali muncul ketika jenazah anaknya hendak dimandikan dan dishalatkan.

Terlihat banyak luka pukul pada bagian belakang tubuh Maulana. Darah bahkan kerap keluar dari telinga dan hidung. Dia pun geram, kesal dan sedih karena melihat keadaan tersebut.

Dia ingin mencari keadilan, namun sadar dia bukan siapa-siapa dan tidak tahu harus menuntut ke mana.

"Saya enggak terima kalau anak saya dipukulin sampai meninggal. Dunia akhirat saya enggak terima. Tapi kalau anak saya meninggal karena penyakit dan kehendak Allah, saya ikhlas," kata Maspupah.

Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati sebelumnya memastikan tak ada tanda kekerasan pada jasad Maulana. Satu-satunya petunjuk saat proses otopsi di tubuh korban berada pada pembengkakan pembuluh darah pada bagian leher.

"Tidak ada faktor kekerasan pada jasad korban saat kami terima di kamar mayat. Tapi memang ada pembesaran pembuluh darah di leher. Itu biasanya terjadi pada orang yang mengalami sesak nafas," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo di Jakarta, Kamis (3/10/2019) sore.

3. Akbar Alamsyah Rahmawan

Akbar Alamsyah Rahmawan menambah daftar korban tewas saat kerusuhan terjadi di kawasan Komplek Parlemen Senayan.

Akbar dinyatakan tewas setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada 10 Oktober lalu.

Sebelumnya, Akbar telah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pelni dan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Akbar pertama kali ditemukan dalam keadaan tergeletak di trotoar di kawasan Slipi, Jakarta Barat dengan kondisi terluka.

Akbar ditemukan pertama kali pada 26 September pukul 01.30. Namun, tak dijelaskan secara detail jenis luka yang diderita Akbar saat pertama kali ditemukan.

Selanjutnya, Akbar dibawa ke Polres Jakarta Barat untuk mendapatkan perawatan medis di Urusan Kesehatan (Urkes).

Argo mengatakan, pada pukul 07.55 WIB, Akbar dilarikan ke Rumah Sakit Pelni untuk mendapatkan perawatan medis.

Di sana, Akbar hanya dirawat selama sehari karena dia langsung dirujuk ke Rumah Sakit Polri. Akbar menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri selama tiga hari sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto.

"(Akbar dirawat) sekitar tiga hari, kemudian pada tanggal 30 September (Akbar) dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat untuk dirawat," ujar Argo.

Baca juga: Lelah Rosminah Tangisi Si Bungsu, Akbar Alamsyah yang Meninggal Tak Wajar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com