JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan bus Transjakarta merek Zhong Tong mendapat sorotan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pasalnya, di era Ahok, seluruh bus merek China itu bermasalah karena sering mogok dan terbakar. Pengadaannya pun bermasalah sehingga membuat Kepala Dinas Perhubungan waktu itu Udar Pristono ditahan.
Alhasil, Ahok memutuskan mengandangkan seluruh bus Transjakarta merek Zhong Tong dan beralih membeli bus asal Eropa.
Kepada Kompas.com, Ahok hanya berharap agar Pemprov DKI Jakarta tidak mengesampingkan faktor keselamatan bagi warga.
Baca juga: Kilas Balik Bus Transjakarta Zhong Tong yang Bermasalah Era Ahok
Isu soal bus Transjakarta merek Zhong Tong ini menjadi isu yang paling banyak dibaca di rubrik Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin, Rabu (16/10/2019).
Selain isu soal bus Transjakarta Zhong Tong ini, isu lainnya yang disorot pembaca sepanjang kemarin adalah soal rencana demonstrasi mahasiswa pada hari ini hingga kelanjutan kasus penggelapan 62 mobil oleh Djeni Herilewi.
Berikut rangkuman berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.
Ahok berharap keselamatan penumpang menjadi perhatian utama. Sebab, bus Zhong Tong yang beroperasi pada era Ahok sering terbakar dan mogok.
"Asal bukan untuk kepentingan diri dan kelompok saja dalam memutuskan sesuatu, tetapi untuk kepentingan dan keselamatan orang banyak," ujar Ahok kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019).
Ahok mengibaratkan pengoperasian bus merek Zhong Tong dengan istilah kuno di luar negeri.
Dalam istilah itu, kata Ahok, orang yang miskin harus membeli barang terbaik agar bisa dipakai seumur hidup.
Baca juga: Ketika Ahok Berbaik Sangka Terhadap Bus Zhong Tong yang Kembali Beroperasi di Jakarta
"Kalau kaya, enggak masalah, tinggal beli lagi ganti ganti. Kalau dasarnya untuk kenyamanan, keamanan, serta penghematan jangka panjang, masing-masing pikirannya beda," kata dia.
Ahok tidak mau berkomentar saat ditanya apabila bus Zhong Tong yang dioperasikan itu kembali mogok atau terbakar.
"Biar masyarakat yang menilai saja," ucap Ahok.
Baca berita selengkapnya di sini.