"Kalau massanya banyak itu laku sampai Rp 2 juta soalnya,Mbak. Saya pernah tuh sampai habis. Kalau demonya sepi kan enggak enak juga," ucap Sulaiman.
Namun berdagang saat demonstrasi besar rentan rusuh dan kerap terkena gas air mata.
Modal Rp 1,5 juta
Sama seperti Muzamil, Sulaiman juga datang dari Madura. Bedanya, ia baru empat tahun di Jakarta.
Modal yang dibawa pun terbilang pas-pasan saat itu, hanya Rp 1,5 juta.
Ia lalu membeli sepeda seharga Rp 800.000 di kawasan Ancol, ditambah dengan peralatan dagang seperti keranjang, kotak, dan termos.
"Totalnya habis Rp 1,2 juta, nah sisanya buat pegangan," ungkap Sulaiman.
Sulaiman berdagang sejak pukul 13.00 hingga 22.00 WIB. Sisanya ia akan istirahat dan mengecek dagangannya.
Selama di Jakarta, Sulaiman berteman baik dengan Muzamil. Mereka kerap berkeluh kesah bersama jika teringat kampung halaman.
Keduanya hanya bisa kembali ke kampung saat Idul Fitri.
"Lebaran sudah pasti balik. Kangen kampung juga kan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.