JAKARTA, KOMPAS.com -Kampung Teko sudah berubah nama menjadi Kampung Apung sejak 2009.
Ketua RT010/RW015 Rudi Suwandi mengatakan nama Kampung Apung mulai digunakan sejak banyak masyarakat yang datang ke kampung tersebut.
"Waktu itu ada LSM bantu, lalu ada juga mahasiswa dari berbagai universitas media juga sempat ke sini. Ya dari omongan satu ke yang lain bilang ini Kampung Apung ya sudah, booming pada 2009 sampai 2012," ucap Rudi saat ditemui di Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (17/10/2019) malam.
Rudi mencoba mengingat dan menceritakan masa-masa saat awal mula pemberian nama Kampung Apung.
Bermula dari sikap gotong royong warga untuk membenahi kampung mereka yang sudah terendam.
Baca juga: Warga Kampung Apung Berharap Ditengok Anies
Warga melakukan segala cara agar air yang merendam kampungnya tidak meluas bahkan sampai bertambah volumenya agar masyarakat di Kampung Apung tetap bisa beraktivitas normal meski terendam banjir.
Salah satu cara warga adalah membangun jembatan kayu yang menghubungkan rumah warga dengan Jalan Kapuk Raya.
Namun, jembatan kayu tersebut tidak kuat menampung debit air yang tiap bulan bertambah.
Ditambah lagi bila hujan tiba jembatan kayu menjadi rapuh dan lama-kelamaan tidak bisa dilalui warga.
"Kita berupaya setiap minggu kumpulin dana untuk membuat jembatan dicor dengan beton, ya kumpulin Rp 1.000, Rp 2.000 bisa dibeton. Ini konsep warga, di mana kita kena musibah tapi bisa terima," ucap Rudi.
Baca juga: Selain Rumah Warga, Makam Juga Terendam Air Selama Bertahun-tahun di Kampung Apung
Dari gotong royong yang ditunjukkan warga, LSM Nurani Dunia melihat dan memiliki niat untuk membantu melalui berbagai program.
Dibuatlah program budidaya ikan lele di kolam-kolam yang berada di samping kiri dan kanan rumah warga.
"Ini terjadinya bikin kolam-kolam ikan dibersihin air sampai ratusan kolamnya. Mulai ramai kampung kita dikunjungin media, universitas pertama tamu datang lama-lama orang nyebut Kampung Apung itu mulanya dari LSM, kita sepakat kita bikin Komunitas Kampung Apung. Masyarakat jadi terbiasa menyebut," kata Rudi.
Mulai dari situ, banyak masyarakat yang datang menjadi terbiasa dengan istilah Kampung Apung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.