Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Jalan Sekitar Monas Ditutup

Kompas.com - 20/10/2019, 09:55 WIB
Nursita Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas jalan di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019), ditutup.

Kebijakan lalu lintas itu dilakukan menjelang acara pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden-wakil presiden RI periode 2019-2024.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalan sekitar Monas yang ditutup, yakni Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin.

Baca juga: Amankan Pelantikan Presiden, TNI Kerahkan Helikopter hingga Drone

Aparat kepolisian, TNI, petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP berjaga di pangkal jalan tersebut.

Jalan ditutup menggunakan barrier plastik oranye, kerucut lalu lintas (traffic cone) hingga pagar pembatas warna putih.

Di Silang Barat Daya Monas, dekat Gedung Indosat, sebuah panggung sudah didirikan. Layar belakang panggung bertuliskan "Bersatu Indonesia Maju".

"Setelah pelantikan, ada acara di sini, mungkin sama relawan-relawan," ujar salah satu petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta bernama Aziz yang bertugas di lokasi.

Diketahui, Jokowi-Ma'ruf akan dikukuhkan dan disumpah sebagai presiden dan wakil presiden RI di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta pada Minggu siang.

Sebelum itu, Jokowi bertemu dengan sejumlah kepala negara sebelum dilantik sebagai presiden periode 2019-2024.

Rangkaian pertemuan atau courtesy call Jokowi dengan kepala negara sahabat berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu pagi.

Baca juga: Situasi Jakarta Kondusif Jelang Pelantikan Presiden-Wapres

Siang harinya, Jokowi menuju gedung DPR/MPR untuk dilantik sebagai presiden 2019-2024.

Seusai pelantikan, Jokowi akan kembali ke Istana Merdeka untuk kembali bertemu sejumlah kepala negara.

Sementara Ma'ruf Amin mengawali hari menjelang pelantikan dengan berolahraga pagi di sekitar Taman Kodok, Menteng, Jakarta Pusat, ditemani istri Wuri Estu Handayani. 

 

Kompas TV Ada cerita menarik dari wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini (19/10) atau satu hari jelang berakhirnya masa jabatan Wakil Presiden Republik Indonesia.<br /> <br /> Jusuf Kalla mewawancarai pengemudi ojek onilne atau ojek daring, selepas Shalat Magrib di halaman parkir Masjid Sunda Kelapa Jakarta.<br /> <br /> Jusuf Kalla sempat ngobrol dengan dua orang pengemudi ojek daring bernama Ibnu Dati dan Bambang. Salah satu pertanyaan Wapres Jusuf Kalla adalah tentang penghasilan mereka berdua. Di ujung wawancara Jusuf Kalla memberikan uang kepada kedua pengemudi ojek daring itu, sebagai honor narasumber.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com