Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

2 Tahun Anies Pimpin DKI, Pemprov Jakarta Klaim Trotoar Makin Nyaman dan Transportasi Terintegrasi

Kompas.com - 22/10/2019, 13:27 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta semakin serius dalam menggarap pembangunan demi pembangunan untuk mewujudkan wajah baru Jakarta.

Selama dua tahun Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur beberapa program unggulan Pemprov DKI Jakarta sudah berjalan dan mulai menunjukkan hasilnya. Contohnya penataan jalur pedestrian atau trotoar dan integrasi antarmoda transportasi umum.

Dalam siaran persnya Pemprov DKI Jakarta menjelaskan, hingga saat ini total sudah 134 kilomoter (km) trotoar yang direvitalisasi. Angka ini akan bertambah karena pada 2020 Pemprov menargetkan penambahan revitalisasi trotoar sepanjang 47 km.

Penataan trotoar juga akan dilengkapi berbagai fasilitas, yakni bidang miring dan ubin pemandu, lift untuk ibu hamil, fasilitas buat lansia dan penyandang disabilitas, fasilitas keamanan berupa CCTV dan satpol PP, hingga pelican crossing.

Baca juga: Pemprov DKI: Baru 16 Persen Trotoar di Jakarta yang Ditata

Trotoar ini terintegrasi dengan moda transportasi umum seperti, halte bus Transjakarta, stasiun KRL commuterline, stasiun Mas Rapid Transit (MRT), dan stasiun Light Rapid Transit (LRT).

Sementara itu, koridor trotoar dari Sudirman hingga Thamrin sudah dilengkapi wayfinding atau informasi yang membantu warga untuk mencapai tujuan.

Integrasi antarmoda transportasi

Di bidang transportasi, Pemprov DKI Jakarta dengan serius melakukan penyempurnaan atas integrasi antarmoda.

Hal ini salah satunya dilakukan dengan peningkatan jumlah rute Transjakarta, dari 109 pada 2017 bertambah jadi 220 rute pada 2019. Jumlah armada juga bertambah dari 2.380 pada 2017, menjadi 3.548 armada pada 2019.

Selain itu, moda transportasi di Jakarta menjadi semakin pula terintegrasi melalui program Jak Lingko.

Gubernur Anies Baswedan mengatakan melalui Jak Lingko, maka bus kecil, medium, dan besar akan berjejaring serta terintegrasi dengan transportasi massal lainnya.

Baca juga: Yuk Naik Jak Lingko Ber-AC, Transportasi Umum yang Dapat Hindari Penumpang Terpapar Polusi Udara

Transportasi massal yang dimaksud baik transportasi berbasis rel seperti LRT, MRT dan commuter line serta transportasi berbasis Bus Rapid Transit (BRT) dari Transjakarta.

"Sesudah ada MRT dan LRT, baru kami atur siapa pengelola seluruh moda transportasi massal ini. Sekarang kami serahkan dulu ke PT Transjakarta,” jelas Anies seperti dimuat Kompas.com, Minggu (27/12/2018).

Kemudahan integrasi antarmoda transportasi telah mendapat respon positif dari warga DKI. Salah satunya Agustin Wijayanti (49).

Warga Abdul Muis, Jakarta Pusat ini mengaku senang menggunakan transportasi umum di Jakarta saat ini, karena ke mana-mana jadi semakin dekat.

Calon penumpang penyandang disabilitas ketika melintas di Pelican cross di Halte TransJakarta Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (4/9/2019). Kegiatan tersebut sebagai bentuk apresiasi PT TransJakarta terhadap pelanggan dalam Hari Pelanggan Nasional 2019.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Calon penumpang penyandang disabilitas ketika melintas di Pelican cross di Halte TransJakarta Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (4/9/2019). Kegiatan tersebut sebagai bentuk apresiasi PT TransJakarta terhadap pelanggan dalam Hari Pelanggan Nasional 2019.

“Waktu tempuhnya lebih cepat daripada pakai mobil atau motor pribadi, karena MRT dan Transjakarta punya jalur sendiri,” ujar Agustin yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan swasta, Selasa (22/10/2019).

“Habis naik Transjakarta lalu mau pindah MRT juga lebih cepat karena sudah satu halte,” tambah dia

Tidak heran, dengan langkah penyempurnaan itu penggunaan transportasi umum meningkat pesat.

Dalam dua tahun terakhir, jumlah penumpang Transjakarta naik hampir dua kali lipat ke kisaran 640.000 orang per hari.

Bandingkan dengan saat Transjakarta dimulai pada 2004 hingga tahun 2017 jumlah rata-rata penumpang harian hanya ada di kisaran 300.000 penumpang per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com