Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ali Sadikin, Gubernur Jakarta Berwatak Keras yang Pernah Tampar Sopir Truk

Kompas.com - 27/10/2019, 10:03 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Ali memerintahkan sopirnya membunyikan klakson dan mengejar truk itu. Setelah kejar-kejaran, truk itu berhenti.

Dia menanyakan pemilik sopir truk dan meminta sopir memperlihatkan surat-surat yang dia punya. Sopir itu merasa tidak bersalah saat ditanya Ali.

Baca juga: Menghidupkan Kembali Warisan Gubernur Ali Sadikin

“Tanpa berkata apa-apa lagi, saya hempaskan tangan saya dan telapak tangan saya menimpa pipinya,” kata Ali.

Ali bertanya kepada sopir itu soal boleh atau tidaknya angkutan membawa muatan berat melaju di tengah jalan.

“Sebelum sopir menjawab, melayang lagi tamparan saya yang kedua kalinya,” ucap Ali.

Pembangunan era Ali

Dalam berita Harian Kompas yang terbit pada 19 Mei 2007, Ali Sadikin disebut tegas dalam bertindak. Ali kerap mengabaikan kontroversi publik yang dipicu berbagai kebijakan dan keputusan yang diambil, seperti pengembangan dunia hiburan malam, lokalisasi perempuan pekerja seks komersial di Kramat Tunggak, hingga mengizinkan perjudian yang hasil pajaknya bisa ikut dimanfaatkan untuk membangun kota.

Di balik kontroversi itu, Ali bisa dibilang sebagai gubernur paling sukses dan paling besar jasanya dalam menjadikan Jakarta sebagai ibu kota negara yang modern.

Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, dan Kota Satelit Pluit merupakan sebagian dari hasil karya Bang Ali.

Baca juga: 4 Kebijakan Kontroversial Gubernur Ali Sadikin

Ia juga berhasil memperbaiki fasilitas transportasi umum dengan mengadakan banyak bus kota, menata trayek angkutan umum, dan membangun ribuan haltenya.

Di bidang kebudayaan dan pariwisata, Bang Ali menggagas tradisi penyelenggaraan pesta rakyat tahunan dalam rangka menyambut hari jadi kota Jakarta setiap 22 Juni.

Ia pun merevitalisasi Pasar Gambir, pasar malam tahunan yang pernah jadi tradisi di zaman kolonial, yang sebutannya diganti jadi Jakarta Fair. Pemilihan Abang dan None Jakarta juga merupakan tradisi yang untuk pertama kali dimulai pada zaman Ali.

Selain itu, Ali juga selalu berusaha melestarikan berbagai tradisi Betawi, seperti penganan (kue) kerak telor serta kesenian ondel-ondel, lenong, dan topeng betawi. Cagar budaya Betawi di Condet, Jakarta Timur, juga merupakan warisan Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com