Ali memerintahkan sopirnya membunyikan klakson dan mengejar truk itu. Setelah kejar-kejaran, truk itu berhenti.
Dia menanyakan pemilik sopir truk dan meminta sopir memperlihatkan surat-surat yang dia punya. Sopir itu merasa tidak bersalah saat ditanya Ali.
Baca juga: Menghidupkan Kembali Warisan Gubernur Ali Sadikin
“Tanpa berkata apa-apa lagi, saya hempaskan tangan saya dan telapak tangan saya menimpa pipinya,” kata Ali.
Ali bertanya kepada sopir itu soal boleh atau tidaknya angkutan membawa muatan berat melaju di tengah jalan.
“Sebelum sopir menjawab, melayang lagi tamparan saya yang kedua kalinya,” ucap Ali.
Dalam berita Harian Kompas yang terbit pada 19 Mei 2007, Ali Sadikin disebut tegas dalam bertindak. Ali kerap mengabaikan kontroversi publik yang dipicu berbagai kebijakan dan keputusan yang diambil, seperti pengembangan dunia hiburan malam, lokalisasi perempuan pekerja seks komersial di Kramat Tunggak, hingga mengizinkan perjudian yang hasil pajaknya bisa ikut dimanfaatkan untuk membangun kota.
Di balik kontroversi itu, Ali bisa dibilang sebagai gubernur paling sukses dan paling besar jasanya dalam menjadikan Jakarta sebagai ibu kota negara yang modern.
Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, dan Kota Satelit Pluit merupakan sebagian dari hasil karya Bang Ali.
Baca juga: 4 Kebijakan Kontroversial Gubernur Ali Sadikin
Ia juga berhasil memperbaiki fasilitas transportasi umum dengan mengadakan banyak bus kota, menata trayek angkutan umum, dan membangun ribuan haltenya.
Di bidang kebudayaan dan pariwisata, Bang Ali menggagas tradisi penyelenggaraan pesta rakyat tahunan dalam rangka menyambut hari jadi kota Jakarta setiap 22 Juni.
Ia pun merevitalisasi Pasar Gambir, pasar malam tahunan yang pernah jadi tradisi di zaman kolonial, yang sebutannya diganti jadi Jakarta Fair. Pemilihan Abang dan None Jakarta juga merupakan tradisi yang untuk pertama kali dimulai pada zaman Ali.
Selain itu, Ali juga selalu berusaha melestarikan berbagai tradisi Betawi, seperti penganan (kue) kerak telor serta kesenian ondel-ondel, lenong, dan topeng betawi. Cagar budaya Betawi di Condet, Jakarta Timur, juga merupakan warisan Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.