Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bekasi Akan Bayar Lahan SDN Karang Bahagia 01

Kompas.com - 29/10/2019, 11:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi bakal menyiapkan anggaran guna membayar lahan SDN Karang Bahagia 01 yang jadi polemik.

Gedung sekolah berdiri bukan di atas tanah pemerintah. Pemilik lahan atas nama Yakoeb Adrianto telah memenangkan perkara sengketa lahan terhadap pemerintah hingga tingkat kasasi sejak akhir 2018.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda menjamin, pemerintah berkomitmen membayar lahan tersebut tahun 2020.

Baca juga: Sengketa Lahan Ancam Proses Pendidikan di SDN 01 Karang Bahagia Bekasi Terhenti

Komitmen itu telah dibicarakan dengan ahli waris, sehingga segel yang sempat mengunci sekolah sejak Jumat (25/10/2019), kembali dibuka per Senin (28/10/2019).

"Kami berkomitmen, tahun 2020 tanah milik ahli waris itu akan dibayarkan. Tadi ketua DPRD juga sudah meyakinkan juga dan akan kawal untuk penganggarannya tahun 2020 itu," kata Carwinda, Senin sore.

Ia mengatakan, Dinas Pendidikan tidak dapat berurusan langsung soal lahan karena urusan tersebut merupakan ranah Dinas Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Pemilik Lahan Minta SDN 01 Karang Bahagia Bekasi Dikosongkan, Pemerintah: Tak Bisa Serta Merta

Carwinda menegaskan bahwa Disperkimtan dan DPRD Kabupaten Bekasi telah mengetahui masalah ini.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha mengatakan, anggaran guna membayar lahan sekolah kepada ahli waris itu sudah dituang dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.

"Memang 2020 dipastikan anggaran itu ada, kita akan kawal. Jangan sampai ada terlewat tak teranggarkan sehingga siswa jadi korban lagi," kata Aria.

"Dengan pertimbangan para siswa yang harus tetap belajar ini, akhirnya mereka (perwakilan pemilik lahan) setuju. Ini jadi eveluasi Pemkab, terkait aset daerah apalagi yang terjadi sengketa ini," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com